Selasa 16 Oct 2018 20:33 WIB

Ikuti Jejak Dubai, Malang akan Punya Museum Alquran 4D

Pembangunan museum ini sejalan dengan proyek wisata halal.

Pengunjung memperhatikan ukiran Alquran dari kayu trembesi di kawasan Bait Al Quran rakasasa Al Akbar Gandus Palembang, Sumatera Selatan, Senin (21/5).
Foto: Antara/Feny Selly
Pengunjung memperhatikan ukiran Alquran dari kayu trembesi di kawasan Bait Al Quran rakasasa Al Akbar Gandus Palembang, Sumatera Selatan, Senin (21/5).

REPUBLIKA.CO.ID,    

MALANG—  Pemerintah Kota Malang berencana membangun Museum Alquran dengan menggunakan teknologi empat dimensi (4D), dan akan terintegrasi dengan Islamic Center Kota Malang.

"Bukan Museum Alquran kecil sampai besar, tapi akan kita desain bagaimana, seperti di Dubai. Bisa mendesain empat dimensi, dan memvisualkan apa yang ada dalam Alquran," kata Wali Kota Malang Sutiaji, seusai menghadiri Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJMD Kota Malang Tahun 2019-2023, di Kota Malang, Selasa (16/10).

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, penggabungan museum Alquran 4D dengan Islamic Center Kota Malang tersebut untuk memberikan konsep unik dan menarik bagi para pengunjung, dalam upaya menarik wisatawan baik dari dalam negeri maupun luar negeri ke Kota Malang.

Sutiaji menjelaskan, inisiatif menghadirkan konsep yang unik pada Islamic Center Kota Malang dengan menggabungkan Museum Alquran 4D tersebut berdasarkan pengalaman bahwa banyak Islamic Center di daerah lain tidak terlalu diminati atau sepi pengunjung.

Dalam waktu dekat, Kota Malang juga akan mendeklarasikan diri sebagai salah satu destinasi wisata halal yang ada di Indonesia. Dengan adanya Islamic Center dan Museum Alquran 4D tersebut, nantinya diharapkan mampu melengkapi destinasi wisata halal yang ada di Kota Malang.

Rencana pembangunan Museum Al-Quran tersebut, dicantumkan dalam rancangan awal Rencana Jangka Menengah Daerah Kota Malang 2019-2023, yang merupakan penjabaran dari visi dan misi kepala daerah terpilih.

Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi jarwoko menambahkan, konsep pembangunan yang ada di Kota Malang diarahkan dengan karakter titik destinasi bagi para wisatawan. Menurutnya, jika pengembangan Islamic Center tanpa karakter titik destinasi, tidak akan diminati wisatawan.

"Konsep pembangunan diarahkan pada konsep pembangunan yang berkarakter destination point. Jadi kalau membangun Islamic Center tanpa ada karakter destination point, akan seperti yang lain, mangkrak dan tidak banyak pengunjung," ujar Sofyan Edi.

Islamic Center Kota Malang direncanakan akan dibangun di Kelurahan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang, di Jalan Mayjend Sungkono Kota Malang, dengan luas lahan kurang lebih sebesar 5,65 hektare. Diperkirakan, pembangunan Islamic Center Kota Malang itu akan menelan dana mencapai Rp450 miliar.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement