REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dompet Dhuafa akan mempercepat proses pemulihan korban gempa bumi, likuifaksi dan tsunami di Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Sigi. Dompet Dhuafa akan segera membangun rumah hunian sementara untuk para korban bencana tersebut.
"Kita mencoba untuk mempercepat proses pemulihan para korban bencana," kata Direktur Mobilisasi Zakat Infak Sedakah (ZIS) Dompet Dhuafa, Bambang Suherman kepada Republika.co.id di Philanthropy Building, Selasa (16/10).
Bambang mengatakan, awalnya Dompet Dhuafa mendengar masa tanggap darurat akan berakhir dua hari yang lalu. Sehingga Dompet Dhuafa ingin mempercepat proses pemulihan para korban bencana. Artinya ketika sedang melaksanakan respon darurat bencana, Dompet Dhuafa sudah mulai mempersiapkan sekema pemulihan.
Tapi Dompet Dhuafa masih menunggu keputusan pemerintah terkait wilayah yang akan dijadikan lokasi relokasi. Sebab pengungsi dari Kelurahan Balaroa dan Petobo di Kota Palu harus direlokasi.
"Jadi untuk lokasi dibangunnya hunian sementara, Dompet Dhuafa menunggu rekomendasi dari pemerntah," ujarnya.
Sebelumnya, Dompet Dhuafa sedang dalam proses membangun rumah hunian sementara di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Target Dompet Dhuafa membangun sekitar 15 ribu unit hunian sementara di Lombok. Diperkirakan, untuk membangun rumah hunian sementara di Kota Palu dan sekitaranya akan lebih banyak dari Lombok.
Bambang menegaskan, oleh karena itu Dompet Dhuafa harus lebih giat guna memastikan tercukupinya sumber daya untuk membangun hunian sementara di Palu dan sekitarnya. "Jumlah rumah hunian sementara yang akan dibangun di Kota Palu, targetnya minimal sama dengan di Pulau Lombok," ujarnya.
Ia menyampaikan, Dompet Dhuafa bekerja sama dengan sejumlah BUMN untuk membangun hunian sementara di Pulau Lombok. Dompet Dhuafa berencana kerja sama dengan BUMN dalam membangun hunian sementara di Lombok akan didupilkasikan di Kota Palu.