Senin 15 Oct 2018 20:11 WIB

Gubernur Sumsel Resmikan Rumah Tahfiz Ash Sholihin

Pembentukan rumah tahfiz menjadi upaya strategis untuk menangkal dampak negatif.

Rep: Maspril Aries/ Red: Agus Yulianto
Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru dengan didampingi Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sumsel HM Alfajri Zabidi, Senin (15/10) bertempat di komplek Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Palembang meresmikan rumah tahfiz Ash Sholihin.
Foto: Foto: Humas Pemprov Sumsel
Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru dengan didampingi Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sumsel HM Alfajri Zabidi, Senin (15/10) bertempat di komplek Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Palembang meresmikan rumah tahfiz Ash Sholihin.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru, Senin (15/10) bertempat di komplek Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Palembang meresmikan rumah tahfiz Ash Sholihin. 

Menurut Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sumsel HM Alfajri Zabidi, rumah tahfiz Ash Sholihin didirikan sebagai upaya mendidik siswa madrasah agar memiliki keahlian membaca dan menghafal Alquran serta ilmu pengetahuan keislaman, sehingga terwujud generasi penghafal Quran. 

Rumah Tahfiz ini, kata Alfajri, merupakan binaan langsung Kanwil Kementerian Agama Sumsel. "Pembentukan rumah tahfiz menjadi salah satu upaya strategis untuk menangkal dampak negatif dari globalisasi yakni terjadinya dekadensi moral di kalangan remaja,” kata Alfajri Zabidi pada peresmian yang dihadiri Ketua Baznas Provinsi Sumsel Najib Haitami dan para Kepala Kemenag se-Sumsel.

Kakanwil Alfajri Zabidi menjelaskan, gagasan mendirikan rumah tahfiz akhirnya terwujud dengan diawali dari Kota Palembang dan menjadi ciri khas bagi seluruh madrasah se-Sumatera Selatan khusunya madrasah negeri mulai dari tingkat ibtidaiyah, tsanawiyah, hingga aliyah. “Saat ini jumlah siswa tahfiz di madrasah se-Sumsel mencapai angka 15.023 siswa,” ujarnya.

Menurut Alfajri Zabidi, animo masyarakat begitu besar dan perkembangan yang begitu pesat untuk mengirim anaknya ke rumah tahfiz. “Kanwil Kemenag Sumsel melakukan inovasi dengan menjalin kerjasama dengan Pesantren Tahfiz Miftahul Huda di Wonosobo. Dengan kerja sama ini, berdirilah rumah tahfiz Ash Sholihin,” katanya.

Pada peresmian tersebut juga hadir KH Abdullah Ma’sum dari Pesantren Miftahul Huda dan ulia Sri Lathifah al Hafizah selaku ketua karantina hafal Quran sebulan. 

“Pendirian rumah tahfiz ini juga sejalan dengan program Gubernur Sumsel Herman Deru yang akan mendirikan rumah tahfiz di setiap desa di Sumsel. Kita berharap, keberadaan Rumah Tahfiz Ash Sholihin dapat mendorong tumbuhnya rumah-rumah tahfiz di setiap lembaga pendidikan, termasuk SD, SMP, dan SMA. Kami dari Kemenag Sumsel siap menjadi mentor apabila lembaga pendidikan SD, SMP, dan SMA ingin mendirikan rumah tahfiz,” kata Kakanwil Kemenag Sumsel Alfajri Zabidi

Gubernur Herman Deru mengatakan, peresmian rumah tahfiz Ash Sholihin merupakan peristiwa bersejarah. “Saya sengaja meluangkan waktu di tengah kepadatan tugas selaku Gubernur Sumsel untuk datang langsung meresmikan langsung rumah tahfiz ini. Terima kasih kepada Kakanwil Kemenag Sumsel yang telah bergerak dan merespons cepat keinginan pemerintah daerah,” katanya.

Gubernur Herman Deru menginstruksikan untuk mendirikan dan mengembangkan rumah tahfiz harus terus didorong dan dibiarkan tumbuh tanpa batas. “Saya ingin setiap Muslim di Sumatera Selatan dapat membaca Alquran dan bahkan menghafalnya. Ke depan akan jadi pemikiran, bagaimana rumah tahfiz ini dapat didirikan di sekolah-sekolah umum, dari SD sampai SMA,” ujar mantan Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Timur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement