Senin 15 Oct 2018 19:07 WIB

Belajar Paham Bacaan Shalat untuk Mencegah Tawuran

Para siswa diajak menanamkan nilai-nilai toleransi dengan landasan agama yang kuat.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Andi Nur Aminah
Ilustrasi Shalat
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Shalat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- "Jadi hafalannya, Pak?" kata seorang siswa setelah mengetuk pintu ruang Kepala SMK Negeri 1 Jakarta, Senin (15/10). Ia lantas dipersilakan masuk oleh kepala sekolah yang sudah mengerti maksud dari si murid.

Andiva Kresna Yudenta, sang murid, mengatakan sudah mengambil air wudhu dan siap untuk melakukan praktek shalat sesuai permintaan kepala sekolah. Ia lalu melepas alas kakinya kemudian membentangkan sajadah. "Allahuakbar, Allah maha besar," tuturnya mengawali gerakan shalat.

Siswa kelas 12 jurusan Teknik Komputer dan Jaringan ini melantunkan bacaan Iftitah beserta arti di setiap baitnya. Dengan lancar, ia mengucapkan doa yang disunnahkan dibaca sebelum memulai surat Al-Fatihah.

"Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan seluruh alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya, dengan itu aku diperintahkan untuk tidak menyekutukan-Nya, dan aku golongan dari orang Muslimin," ucapnya menyebutkan arti doa tersebut.

Ayat demi ayat surat Al-Fatihah beserta artinya juga lancar ia ucapkan. Dari caranya menghafal, sekilas terlihat seperti orang yang sudah mempersiapkan diri untuk dites di hadapan Kepala Sekolahnya.

Kemudian, ia melakukan ruku', i'tidal, sujud dan duduk di antara dua sujud dengan Bahasa Arab yang dilengkapi Bahasa Indonesia. "Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, penuhilah kebutuhanku, berilah aku petunjuk dan tinggikanlah aku," ucapnya saat duduk di antara dua sujud.

Sampai ketika mengucapkan salam, ia masih melantunkan bacaan shalat dan artinya dengan lugas. Kepala Sekolah SMKN 1 Jakarta, Rahmedi menjabat tangan siswanya dan mengucapkan selamat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement