Senin 15 Oct 2018 16:45 WIB

4 Masalah yang Dihadapi Dunia Islam Saat Ini

Empat masalah itu yakni sektarianisme, sekularisme, nasionalisme, dan kolonialisme.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Andi Nur Aminah
Ketua Kelompok Persahabatan Antar-Parlemen Turki-Palestina, Hasan Turan ikut berbicara pada
Foto: Dailysabah
Ketua Kelompok Persahabatan Antar-Parlemen Turki-Palestina, Hasan Turan ikut berbicara pada "Konferensi Internasional tentang Umat Muslim" di Istanbul, Ahad (14/10)

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Sarjana dan akademisi global berkumpul membahas masalah yang dihadapi dunia Muslim dalam “Konferensi Internasional tentang Umat Islam”. Konferensi yang berlangsung selama tiga hari diselenggarakan di Pusat Islam dan Urusan Global di Universitas Sabahattin Zaim Istanbul, Turki.

Dilansir di Daily Sabah pada Ahad (14/10), konferensi yang dimulai pada Ahad itu mempertemukan 20 sarjana internasional. Direktur pusat Asosiasi Islam Palestina, Sami Al-Arian menganggap konferensi tersebut adalah wujud adanya beberapa masalah di dunia Muslim. “Konferensi ini membahas empat masalah yang dihadapi dunia Muslim saat ini, yaitu sektarianisme, sekularisme, nasionalisme, dan kolonialisme,” kata Al-Arian.

Rektor Universitas Sabahattin Zaim Istanbul, Mehmet Bulut beranggapan empat isu tersebut menekan dan memengaruhi kehidupan dan nasib umat Islam di seluruh dunia. “Tidak hanya penting untuk memahami, mengungkapkan, dan menguraikan masalah multilateral ini, tetapi juga merupakan kewajiban bagi kita pemikir, peneliti, sarjana, dan akademisi untuk mengartikulasikan beberapa cara potensial,” tutur dia.

Karena itu, dia mendorong lahirnya sebuah solusi atas empat masalah tersebut. Menurut dia, masalah yang dihadapi Muslim, bukanlah hal yang mudah untuk dibahas. “Mereka (masalah itu) bahkan lebih sulit untuk dipecahkan,” ujar Bulut.

Akademisi dari Perguruan Tinggi Studi Islam di Universitas Hamad Bin Khalifah Qatar, Louay Safi mengatakan tantangan yang dihadapi masyarakat Muslim sangat banyak dan rumit. Karena itu, menurut dia, akademisi memiliki tugas menjelaskan dan mengklarifikasi keraguan untuk mendefinisiakan masalah, memberi pemahaman tentang apa yang sedang terjadi, memberi solusi untuk bergerak menuju masa depan yang lebih baik.

“Saya selalu optimistis, saya pikir seluruh dunia Muslim telah melalui masa-masa sulit, tetapi banyak arus yang memberi banyak harapan dan optimisme,” kata dia.

Saat ini, dia menganggap ada perubahan yang menekankan tingkat kesadaran terhadap dunia Muslim. Akademisi dari Universitas Ibnu Haldun di Istanbul, Halil Berktay mempresentasikan isu “Masyarakat Muslim dan Warisan Kolonialisme: Sejarah Apa Yang Memberi Tahu Kita Tentang Hari Ini” dalam konferensi itu.

Akademisi dari Universitas Columbia New York, Joseph Massad juga berbicara tentang “Liberalisme versus Pembebasan: Dunia Arab Saat Ini.” Sementara akademisi dari Universitas Afrika Selatan Johannesburg, Farid Esack memberikan presentasi tentang “Masyarakat Muslim dan Modernitas: Perjuangan untuk Pembebasan dan Pluralisme.” 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement