Senin 15 Oct 2018 06:02 WIB

Raja yang Lari dari Tanggung Jawab

Sang raja takut menyalahgunakan kekuasaannya.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Takwa (ilustrasi).
Foto:

 

Pekerja-pekerja lain melihat keutamaannya dan akhlaknya yang mulia melalui pembawaan, ucapan, dan perbuatan. Maka, mereka menyampaikan hal itu kepada raja atau kepala desa mereka yang berdekatan dengan mereka. Dan, sepertinya kepala desa ini adalah orang saleh.

Dia ingin mengenal laki-laki yang tinggal di desanya itu maka dia meminta pembantunya untuk mengundangnya. Namun, dia menolak untuk hadir.

Justru, dia kabur dari kaumnya karena takut terhadap kerajaan dan fitnah-fitnahnya.

Undangan kepala desa kepadanya terulang, begitu pula penolakannya pun terulang.

Tidak ada jalan lain bagi kepala desa itu kecuali mengambil kendaraannya dan pergi menemuinya di tempat bekerja.

Begitu laki-laki ini melihat kepala desa mendatanginya, dia langsung berlari sekuat tenaga. Kepala desa pun mengejarnya di atas kudanya yang tegap, sementara laki-laki itu hanya berlari mengandalkan kekuatan kakinya. Kelihatannya laki-laki ini kuat dan tangguh walaupun seorang raja. Oleh karena itu, dia bisa mendahului kepala desa yang berkuda dan berlari darinya.

Tidak ada cara berbincang dengannya kecuali memanggilnya dan meminta kepadanya agar diberi kesempatan untuk berbicara, setelah kepala desa berjanji untuk tidak menyakitinya. Laki-laki itu berhenti dan memenuhi permintaan tadi.

Dia menjelaskan keadaannya, dia adalah seorang raja yang lari meninggalkan kaumnya. Ketakutan kepada Allah mendorongnya untuk melepaskan tampuk kekuasaan. Keadaan laki-laki ini ternyata sama dengan yang dialami kepala desa. Mereka memiliki pandangan yang sama: takut kepada Allah. Keduanya meninggalkan desa tersebut dan berkelana berdua dengan saling menjaga persaudaraan.

Keduanya merupakan kehidupan yang fokus beribadah sampai maut menjemputnya di daerah yang jauh lagi terpencil di Mesir. Rasulullah menyampaikan, kedua orang ini sama-sama berdoa kepada Allah agar dimatikan secara bersamaan dan hal itu dikabulkan.

Sahabat perawi hadis mengetahui tempat kubur keduanya berdasarkan ciri-ciri dan tanda-tanda yang dijelaskan oleh Rasulullah di Rumailah Mesir. Di antara hamba-hamba Allah terdapat golongan yang mementingkan ibadah di atas kekuasaan dan jabatan. Mereka itu adalah contoh manusia yang tidak umum. Semua orang pasti merasa heran terhadap mereka mengapa justru melarikan diri dari kekuasaan.

Kisah ini juga mengajarkan tentang keteladanan di kalangan Bani Israil. Dahulu di kalangan mereka terdapat orang- orang saleh yang terpilih. Lelaki ini juga memotivasi masyarakat untuk melaksanakan ibadah malam. Tak banyak orang mampu melaksanakannya karena pada malam hari mayoritas orang lebih memilih beristirahat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement