Selasa 09 Oct 2018 06:11 WIB

Wanita Penyisir Rambut Putri Firaun

Masyitoh sungguh agung di sisi Allah.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi Pakaian Muslimah Ideal
Foto:

Sang raja murka. Dia menghadirkan sebuah alat yang berbentuk sapi dan di bawahnya dinyalakan api sampai benar-benar panas. Selanjutnya, wanita itu dan anak-anaknya dilemparkan ke dalam perut sapi itu, sebuah tungku dengan panas yang menyala-nyala. Wanita ini lalu meminta kepada Fir'aun satu permintaan.

Sebuah permintaan yang bukan merupakan ketundukan, kepasrahan, harapan, ataupun kerendahan. Fir'aun mengira kalau azab seperti ini bisa membuatnya murtad atau mungkin Fir'aun mengira bahwa wanita yang lemah ini bertekuk lutut di hadapannya demi memohon ampunannya atau ampunan untuk anak-anaknya;bisa saja dia berkata kepadanya, Apa urusan anak-anakku, akulah yang berdosa, bukan mereka. Akan tetapi, wanita ini tidak melakukan semua itu.

Dia hanya meminta agar sisa-sisa tubuhnya dan anak-anaknya yang terbakar dikumpulkan di dalam sepotong kain lalu dikubur jadi satu. Fir'aun pun menyanggupinya. Dia melihat bahwa apa yang dilakukannya terhadap anak- anaknya mengandung kebaikan besar bagi mereka di sisi Allah manakala mereka menghadap kepada-Nya.

Sebelum Fir'aun melemparkan wanita ini ke dalam tungku besar tersebut, dia terlebih dahulu melemparkan anak- anaknya satu demi satu. Tujuannya agar wanita ini bersedia meninggalkan agamanya.Namun, ternyata hal itu tidak mengubah keyakinannya.

Mungkin Fir'aun ingin menambah kepedihan hatinya dengan melihat anak- anaknya terbakar di depan ma tanya.Wanita ini bertabiat lembut, se hingga bisa terjadi dia akan merasa pilu ketika melihat pemandangan yang buruk, seperti pembakaran dan pembunuhan.

Kepedihannya pasti bertambah ketika yang disiksa dan dibunuh adalah anak-anaknya. Dalam kondisi seperti ini, seorang ibu pasti terkoyak hatinya dengan kepedihan yang mendalam. Akan tetapi, sikap yang diambilnya, kesabaran dan keteguhan yang dimilikinya menunjukkan tingkat iman yang diraih oleh ibu ini.

Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika aroma dan bau harum mereka tercium di langit Rasulullah dan menarik perhatian beliau pada waktu melakukan perjalanan di langit yang tinggi. Beliau ingin mengetahui kisahnya.

Wanita ini sungguh agung di sisi Allah. Kerendahannya di depan Fir'aun dan bala tentaranya adalah kebesarannya di hadapan Allah dan malaikat-malaikat-Nya.

Rasulullah menyampaikan bahwa hati wanita ini teriris dan dia merasakan kepedihan yang mendalam manakala anaknya yang masih bayi hendak dilemparkannya ke dalam api. Dan biasanya seorang wanita akan lebih sedih dan terenyuh hatinya ketika putranya yang masih bayi terkena sesuatu yang menyakitkannya.

Wanita ini sepertinya maju mundur dan berpikir untuk menyurutkan langkahnya, tetapi anaknya meneguhkannya. Allah membuatnya mampu berbicara sebagai pemompa semangatnya supaya imannya bertambah dan membuktikan kebenaran imannya. Bayinya berkata (dan tidak biasanya bayi berbicara) kepadanya, Wahai Ibu, masuklah karena azab dunia lebih ringan daripada azab akhirat.

Bau tubuhnya dan tubuh anak-anaknya yang terbakar memenuhi ruangan, seperti daging yang diletakkan di bejana panas dan menjadi matang. Oleh karena itu, Allah memuliakannya dengan membalik aromanya menjadi aroma harum mewangi yang tercium di seantero langit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement