Rabu 03 Oct 2018 05:00 WIB

Adab Berobat dalam Islam

Rasululllah SAW melarang umatnya berobat dengan obat-obatan yang kotor.

Sakit Kepala (ilustrasi).
Foto:

Syekh Abdul Azis bin Fathi as-Sayyid Nada dalam kitab Mausuu'atul Aadaab al-Islamiyah, mengungkapkan, ada beberapa perkara yang perlu diperhatikan umat Islam berkaitan dengan proses pengobatan.  Pertama, saat akan berobat, seorang Muslim harus meluruskan niatnya.

''Orang yang sakit berniat untuk menjaga kesehatannya agar ia tetap kuat melaksanakan ketaatan kepada Allah SWT,'' tutur Syekh Abdul Azis.

Sedangkan orang yang mengobati harus berniat untuk membantu saudaranya sesama Muslim dan menolong semampunya. Pengobatan yang dilakukannya semata-mata untuk mendapatkan pahala dari Allah serta memberi manfaat bagi saudaranya sesuai dengan perintah agama.

Kedua, menurut Syekh Abdul Azis,  dalam beberapa hadis dianjurkan agar umat Islam menggunakan obat-obatan syar'i untuk mengatasi penyakit tertentu.  Ada beberapa obat  dan pengibatan yang disebutkan dalam hadis, seperti habbbatus saudaa (jintan hitam),  madu, bekam, daun inai serta ruqyah.

Keutamaan  habbbatus saudaa, misalnya, diungkapan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim. Rasulullah SAW bersabda, ''Habbbatus saudaa adalah obat semua penyakit kecualias-saam (kematian).''

Sedangkan keutamaan dan keistimewaan  madu sebagai dijelaskan dalam Alquran surat an-Nahl ayat 69. Allah SWT berfirman, ''... Di dalamnya (madu) terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia...'' Selain itu, Nabi SAW juga biasa menggunakan daun inai (

sumber : Mozaik Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement