Rabu 26 Sep 2018 17:00 WIB

Memalsukan Kitab Suci

Kitab suci diturunkan agar manusia terjaga dari kesesatan dan kekufuran.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Dua anak membaca kitab suci Alquran.   (ilustrasi)
Foto:

Bahkan, tak berhenti pada pembuatan kitab suci palsu, tapi lebih dari itu, sekelompok pemilik kekuasaan meng ajak kepada kesesatan melalui cara kekuatan.Siapa yang setuju, mereka biarkan.

Dan barang siapa menyelisihi, di penggal lehernya. Begitulah pengikut kekufuran dan kesesatan menerapkan prinsip-prinsip mereka dengan ujung pedang.

Salah satu konspirator mengatakan dengan tegas, Tunjukkan kitab ini kepada Bani Israil. Jika mereka mengikuti kalian, biarkanlah mereka. Jika mereka me nyelisihi kalian, bunuhlah mereka.

Dikisahkan, upaya konspirasi tersebut memang berjalan sistematis. Seorang yang cerdik di kalangan Bani Israil tidak setuju dengan cara kekuatan.Dia mengusulkan kepada kawan-kawannya agar kitab ini ditunjukkan kepada salah seorang ulama mereka.

Jangan. Kirimkan dulu kepada si fulan (seorang ulama mereka). Jika dia setuju, yang lain pasti mengikuti, kata si konspirator.

Sepertinya alim ini adalah orang yang berpengaruh dan berpengikut. Jika dia setuju, Bani Israil akan mengikuti dan berjalan di belakangnya.

Mereka lalu memanggilnya. Namun, kelihatannya alim ini mengetahui tipu muslihat makar mereka. Saat dia dipanggil, dia sudah mempersiapkan diri.

Dia mengambil kertas dan menulis di dalamnya kitab Taurat dan meletakkannya di sebuah tanduk. Lalu dia menggantungkannya di lehernya dan ditutupi baju yang dia pakai.

Pada saat inilah, para konspirator itu menyodorkan kitab suci palsu kepada sang alim dan mereka bertanya, Apakah kamu beriman kepada ini?D ia menunjuk dadanya tempat tanduk penyimpan kitab tersebut, lalu dia menjawab, Aku beriman kepada ini. Mengapa aku tidak beriman kepada ini? Mereka lalu melepaskannya.

Para konspirator memahami yang dia maksud adalah kitab palsu mereka.Sementara, mereka tidak menyadari maksud tokoh tersebut adalah kitab yang dia tunjuk di dadanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement