REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagaimana menyikapi seorang pemimpin yang zalim?
Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar, bahwasanya Rasulullah menyatakan pemimpin adalah payung Allah di muka bumi, tempat berlindung bagi tiap orang yang terzalimi. Akan tetapi, tidak selamanya para pemegang amanat berbuat adil.
Nah, apabila mereka telah bersikap adil melaksanakan amanat rakyat maka tentu sikap tersebut dianggap sebagai tabungan pahala dan amal bagi sang pemimpin. Jika menemui tipe pemimpin seperti ini maka wa 'ala ar ra'yah asy syukr, rakyat wajib bersyukur.
Namun sebaliknya, apabila didapati pemimpin berbuat zalim maka di situlah letak cobaan, wa 'ala ar ra'yat as shabru, rakyat mesti bersabar.
Sebab, tatkala seorang pemimpin bersikap tidak adil maka sejatinya langit telah bergetar dan Allah mendengarkan doa rakyat yang terzalimi.
Artinya, untuk kepemimpinan yang tidak mengindahkan keadilan maka kemurkaan Allah akan menyertainya. Cepat atau lambat, rahasia Allah akan berlaku bagi mereka yang bertindak zalim.