REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sinergi yang dibangun Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sleman dengan Pemkab Sleman terbilang sangat baik. Buktinya, hampir tiap pekan sinergi itu mampu menebarkan bantuan kepada mereka-mereka yang berhak.
Kali ini, sinergi dilakukan dengan memberikan santunan kepada 196 anak yatim piatu di Kabupaten Sleman. Santunan diserahkan secara simbolis oleh Bupati Sleman kepada 10 perwakilan anak yatim piatu, disaksikan Kepala Baznas Sleman. Dalam kegiatan itu, setiap anak yatim piatu menerima santunan masing-masing sekitar Rp 300 ribu dan alat-alat sekolah.
Kepala Baznas Kabupaten Sleman, Kriswanto mengatakan, santunan ini jadi bagian dari Program Sleman Peduli. "Bertajuk Baznas Sleman Peduli Yatim Piatu, untuk memberikan kebahagiaan dan kebanggaan kepada anak yatim piatu yang ada di Kabupaten Sleman, terdiri dari yayasan maupun nonyayasan," kata Kriswanto di Masjid Agung Sleman, Senin (24/9).
Sumber dana santunan ini merupakan hasil penghimpunan Baznas Kabupaten Sleman dan dari donatur-donatur. Bupati Sleman, Sri Purnomo mengingatkan, menyantuni dan memperhatikan anak yatim piatu merupakan tugas bersama.
Hal itu bisa dilakukan lewat berbagai cara. Ia menyontohkan, ASN yang sebagian penghasilannya diberikan ke Baznas Sleman, dananya dapat dihimpun dan disantunkan kepada anak yatim piatu seperti santunan kali ini.
Tapi, itu tidak cukup. Sri berharap, wali-wali setiap anak mampu memperhatikan pendidikan anak-anak yatim piatu tersebut. Sebab, ia merasa pendidikan anak yatim piatu maupun anak keluarga tidak mampu sangat penting bagi masa depan. "Orang tua yang merasa tidak mampu anak-anak jangan dibatasi untuk tidak melanjutkan sekolah, dorong untuk terus sekolah, nanti Pemkab Sleman akan membantu," ujar Sri.
Ia berharap, dengan adanya santunan dan bantuan pendidikan bagi anak-anak di Kabupaten Sleman, dapat memberikan kesempatan yang sama kepada semua anak. Utamanya, untuk fokus menimba ilmu, berprestasi dan mandiri di kemudian hari.
Masih dengan sinergi yang sama, pekan lalu, Banzas dan Pemkab Sleman melakukan program perbaikan rumah tidak layak huni (RLTH) yang ada di Kabupaten Sleman. Program itu secara simbolis dilakukan di Masjid Nurul At Qiya, Jumat (21/9).
Kegiatan itu turut diisi penyerahan bantuan senilai Rp 15.576.000 kepada Takmir Masjid At Qiya. Bantuan berasal dari Pemkab Sleman, Baznas Sleman dan asn-asn yang ada di lingkup Kabupaten Sleman.
Pada kesempatan itu, Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun mengingatkan, Indonesia tengah menjelang perhelatan besar Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden. Jadi, penting bagi semua unsur agar senantiasa menjaga kerukunan.
Masjid, menjadi salah satu elemen penting yang dirasa mampu meningkatkan kerukunan masyarakat. Karenanya, dari sana, harus hadir perilaku rukun, yang harus mampu ditebarkan kepada masyarakat sekitarnya. "Menjelang dimulainya masa kampanye, diharapkan penduduk Sleman untuk menjaga kerukunan, mengingat Sleman adalah miniatur Indonesia," kata Sri.