Kamis 20 Sep 2018 16:11 WIB

Rahasia Sukses Khadijah Istri Rasulullah Saat Berbisnis

Khadijah memiliki bakat berwirausaha

Ilustrasi Bisnis Musiman Ramadhan
Foto:

Ia senantiasa menjalankan roda bisnis dan tidak pernah melakukan monopoli. Modal besar yang didapat Khadijah tidak dibiarkan tertimbun atau dihabiskan secara konsumtif. Khadijah memiliki mentalitas wirausaha sehingga modal tersebut diinvestasikan dalam bentuk usaha perdagangan.

Meski modal harta berlimpah, Khadijah tak akan sukses sebagai pebisnis tanpa disertai modal nonmateri, yakni jiwa kewirausahaan yang dimiliki Khadijah. Modal inilah yang membawanya menjadi pebisnis sukses.

"Menurut hemat saya, modal nonmateri lebih dahsyat dan lebih luar biasa pengaruhnya dalam menentukan kesuksesan bisnisnya. Khadijah memang memiliki modal, tapi hal terpenting dalam bisnis bukanlah modal. Hakikatnya, modal tidak harus berbentuk uang. Otak adalah modal utama dalam memulai usaha. Jaringan persahabatan (network) juga termasuk modal. Bodoh adalah modal untuk bisa pandai, miskin adalah modal untuk menjadi kaya, tak punya modal adalah modal untuk mendapatkan modal," kata Harahap.

Modal nonmateri yang berharga yang dimiliki Khadijah di antaranya adalah kepiawaian dalam memilih SDM. Perekrutan Muhammad sebagai pemimpin kafilah dagang ke Syam merupakan satu hal yang menunjukkan kepiawaian Khadijah tersebut.

Senada dengan itu, Azti mengatakan, dalam menjalankan bisnisnya Khadijah tak lepas dari beragam risiko. Pemilihan SDM sangat erat dengan risiko yang harus ditanggung.

Namun, Khadijah melakukannya dengan baik. Contoh paling mudah adalah ketika Khadijah menunjuk Muhammad, seorang karyawan baru yang belum pernah ia kenal sebelumnya, untuk memimpin kafilah yang membawa barang dagangannya lintas daerah.

Ini bukanlah hal yang mudah. Ibarat sebuah perusahaan besar yang memberikan kepercayaan sekian persen dari usahanya untuk dikelola oleh orang lain selama beberapa waktu.

Bukan sembarang orang yang dipilih, apalagi saat itu Khadijah baru mendengar dari masyarakat tentang kepribadian Muhammad.

"Namun, berdasarkan pengalaman yang melatih naluri bisnisnya, Khadijah berani memutuskan Muhammad untuk membawa barang dagangannya. Tentunya saat itu Khadijah sudah menimbang risiko apa yang akan ia terima. Dan ternyata, insting bisnisnya tepat. Muhammad adalah partner bisnis yang membawa keuntungan melimpah pada usahanya," tutur Azti.

Keberanian Khadijah membuat keputusan dan mengelola risiko, serta insting bisnis yang selalu ia latih, akhirnya mengantarkan ia sebagai seorang pengusaha yang sukses. Para entrepreneur zaman sekarang pun sepakat dengan sikap Khadijah dalam berbisnis bahwa keberanian adalah modal seorang entrepreneur untuk sukses.

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement