REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pondok Pesantren Daarul Qur’an menggelar kajian rutin ba’da zuhur, Ahad (16/9). Kajian kali ini mengangkat tema, "welcoming future".
Pimpinan PPPA Daarul Quran, Ustaz Yusuf Mansur menjelaskan, menginginkan welcoming future harus dimulai dengan mengubah pikiran, omongan, dan perasaan.
“Pikiran-pikiran yang membatasi harus dihilangkan. Misalnya, saya belum punya mobil. Tapi saya mau belajar menyetir dan saya mau membeli mobil. Orang pun tanya “Mau parkir mobilnya dimana, pak?”, omongan ini-lah yang harus kita hilangkan.” katanya.
Ia juga memberikan contoh tentang salah seorang temannya yang menyukai olahraga gymnastic. Dia melihat ada kejuaraan olahraga tersebut di Cina. Namun, kendalanya adalah dia tidak memiliki koneksi untuk ke sana. Ia pun tidak berangkat.
“Allah sudah menyiapkan jalur lain. Ternyata trainer lainnya, yang tidak ada jadwal bertemu Cina, malah didatangi. Maka trainer tersebut meminta teman saya ini untuk berangkat tahun depan mewakili Indonesia,” katanya.
“If you’re welcome, you’re inviting,” lanjutnya.
Kajian dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari orang dewasa, remaja, hingga anak-anak dan perempuan yang ikut duduk mendengarkan kajian hari ini.
Tak lupa, ia menyampaikan poin penting untuk welcoming the future, yakni kita harus menekankan kepada diri kita untuk mulai sketsa atau mapping terhadap semua impian dan visi hidup kita.
“Tidak peduli Anda siap atau tidak, opportunity akan selalu datang menghampiri Anda. Bedanya, orang yang siap akan menyambutnya, sedangkan orang yang tidak akan goes away,” kata dia.