Rabu 12 Sep 2018 03:05 WIB

Lazismu Gelar Ekspedisi Zakat Ketiga di Maluku

Dua ekspedisi sebelumnya dilakukan di Pulau Haruku dan Pulau Seram

Rep: Fuji E Permana/ Red: Friska Yolanda
Lazismu
Foto: muhammadiyah.or.id
Lazismu

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Lembaga Zakat Infak dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) akan menggelar ekspedisi zakat bagian ketiga pada 13-14 September 2018 di Desa Kulur, Pulau Saparua, Maluku Tengah. Kegiatan ini diselenggarakan hasil kerja sama Lazismu dengan Badan Zakat Nasional (Baznas), Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dan Organisasi Otonom Muhammadiyah (Ortom).

Sekretaris Lazismu Pusat, Mahli Zainuddin mengatakan, ada beberapa kegiatan yang telah diselenggarakan sejak April, di antaranya promosi kesehatan, pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis. Selain itu, dalam bidang pendidikan dicanangkan program Save Our School (SOS). Yakni, memberikan bantuan-bantuan bagi sekolah-sekolah yang membutuhkan.

"Selain itu kami juga melakukan program pemberdayaan masyarakat, yang menjadi sasaran petani dan juga nelayan," kata Mahli melalui keterangan tertulis kepada Republika.co.id, Selasa (11/9).

Baca juga, Lazismu dan Baznas Gelar Ekpedisi Zakat Maluku 2018

Ia menyampaikan, ada kegiatan keagamaan seperti program mubaligh hijrah yang telah dilakukan selama Ramadhan kemarin. Juga ada pemberian bantuan solar cell untuk rumah ibadah seperti masjid dan gereja. 

Ia menjelaskan, ekspedisi zakat tersebut dibagi menjadi tiga bagian. Sesi pertama telah diselenggarakan pada April di Pulau Haruku. Ekspedisi zakat kedua diselenggarakan pada Juli di Pulau Seram. 

"Dan ekspedisi ketiga yang sekaligus juga penutupan program ekspedisi zakat akan diselenggarakan di Desa Kulur, Pulau Saparua, Maluku Tengah," ujarnya. 

Mahli yang juga dosen di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menyampaikan, peran Klinik Apung Said Tuhuleley yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo saat acara Tanwir Muhammadiyah di Ambon pada Februari 2017. Klinik Apung ini berfungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan di kawasan terdepan, terluar dan tertinggal (3T).

Ia menegaskan, khususnya di daerah pedalaman Maluku yang masih minim akses kesehatannya. Pada program ekspedisi zakat, klinik apung telah difungsikan untuk membawa barang bantuan dan mengangkut tim medis ke daerah-daerah pedalaman Maluku.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement