REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Otoritas Arab Saudi menangkap seorang pekerja hotel Mesir yang muncul dalam sebuah video sedang sarapan dengan seorang rekan kerja perempuan. Para pejabat menyebutnya sebagai video yang ofensif.
Rekaman yang difilmkan oleh pria itu menunjukkan keduanya berbagi makanan di meja dan bercanda bersama. Tindakan mereka memicu kemarahan di media sosial Saudi yang dikenal sangat konservatif.
Wanita yang mengenakan niqab itu terlihat melambai ke arah kamera dan makan. Video ini telah dibagikan secara luas di media sosial hingga menyebabkan kemarahan. Hal yang mendorong kemarahan warganet adalah pada akhir video berdurasi 30 detik itu sang perempuan nampak menyuapi si pria.
"Kementerian tenaga kerja menangkap seorang ekspatriat di Jeddah setelah ia muncul dalam video yang ofensif," kata kementerian, dilansir di The Guardian, Selasa (11/9).
Media lokal mengidentifikasi pria itu sebagai warga Mesir. Pemisahan ketat antara pria dan wanita diberlakukan di Saudi. Di tempat kerja dan banyak restoran, wanita dan pria yang tidak memiliki hubungan dekat harus duduk terpisah satu sama lain.
Perempuan juga tidak diizinkan melakukan banyak kegiatan tanpa ditemani wali laki-laki. Kementerian itu mengatakan pemilik hotel telah dipanggil karena gagal mematuhi peraturan pemerintah yang menetapkan tempat kerja yang terpisah berdasarkan gender.
Penuntut umum mendesak ekspatriat di Saudi menghormati nilai-nilai dan tradisi masyarakat Saudi. Insiden ini terjadi di tengah upaya liberalisasi Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang telah mengakhiri larangan wanita mengemudi. Selain itu, bioskop dibuka kembali setelah 35 tahun, dan beberapa konser dimana penonton laki-laki dan perempuan bercampur diperbolehkan.
Pada April lalu, otoritas olahraga Saudi menutup pusat kebugaran wanita di Riyadh atas video promosi yang menunjukkan seorang wanita dengan pakaian olahraga ketat. Kemudian pada Juni, Saudi memecat kepala otoritas hiburannya, setelah sirkus menampilkan wanita mengenakan baju ketat.