Senin 10 Sep 2018 16:40 WIB

DIN JATMAN Kembangkan Materi Tasawuf Multimedia

kemampuan menggunakan media teknologi informasi dan komunikasi sangat dibutuhkan dai

Jam’iyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah (JATMAN) tengah fokus mengembangkan kader dai yang mampu menyusun materi tasawuf untuk kalangan milenial.
Foto: Dok JATMAN
Jam’iyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah (JATMAN) tengah fokus mengembangkan kader dai yang mampu menyusun materi tasawuf untuk kalangan milenial.

REPUBLIKA.CO.ID,  CISARUA -- Jam’iyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah (JATMAN) tengah fokus mengembangkan kader dai yang mampu menyusun materi tasawuf untuk kalangan milenial.

“Salah satu ketrampilan yang dibutuhkan adalah kemampuan menggunakan media teknologi informasi dan komunikasi,” ujar ketua pelaksana kegiatan, Ustadz Saepuloh. Menurutnya generasi milenial lahir sudah akrab dengan gawai, mereka memiliki rasa keingintahuan yang tinggi dan selalu mencarinya melalui internet.

“Selain harus memiliki wawasan yang luas, dai harus mampu menyusun materi yang sistematik dan mudah dimengerti oleh jamaah. Pagi ini materi diisi oleh Kyai Wahfudin,” lanjut dai yang kerap berdakwah di Hongkong dan Malaysia.

Di hari ke-4 pelatihan DIN JATMAN, Senin (10/9) Kiai Wahfiudin mengajak peserta membedah salah satu materi yang sering disampaikan, gahflah. “Jangan sampai ceramah banyak mengangkat dalil namun gak jelas pesannya apa,” terangnya. Ia mengurai satu-persatu slide presentasi dan mengajak diskusi peserta untuk menentukan pesan utamanya.

Setelah sesi bedah materi selanjutnya peserta dibagi menjadi 4 kelompok untuk membuat materi dari surat Ali Imran: 190-191. Mereka mendapatkan tugas untuk menyusun materi yang sistematik, diperkaya dengan ragam pendekatan ilmu, dilengkapi dengan media dan mudah dimengerti.

Saat presentasi, setiap kelompok mendapatkan feedback dari kelompok lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement