Selasa 04 Sep 2018 18:32 WIB

DMI dan IAI Rancang Desain Masjid Antigempa

Desain bangunan masjid diupayakan dapat dibangun secara cepat.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Andi Nur Aminah
Masjid Al Abror di Dusun Wadon, Desa Kekait, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat, NTB, yang rusak akibat gempa.
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsyi
Masjid Al Abror di Dusun Wadon, Desa Kekait, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat, NTB, yang rusak akibat gempa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Departemen Komunikasi, Informasi, Arsitektur Masjid dan Infrastruktur Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) bersama Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) merancang desain masjid anti gempa bumi. Desain tersebut nantinya bisa digunakan oleh masjid-masjid yang ada di wilayah rawan gempa bumi.

Anggota Departemen Komunikasi, Informasi, Arsitektur Masjid dan Infrastruktur PP DMI, Ir Rachmad Widodo mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan desain bangunan masjid anti gempa bumi. Meski sebenarnya peraturan pembangunan bangunan tahan gempa sudah banyak di Indonesia. Hanya saja biasanya masyarakat tidak mengerjakan sesuai aturan dengan baik.

Baca Juga

"Makanya banyak bangunan yang terdampak saat gempa bumi, menyikapi hal ini kami mengusulkan desain (bangunan masjid antigempa bumi) yang bisa dibangun dengan cara cepat," kata Rachmad kepada Republika.co.id, Selasa (4/9).

Ia menerangkan, desain bangunan masjid diupayakan dapat dibangun secara cepat. Tujuannya agar segera bisa memenuhi kebutuhan masjid dalam waktu dekat. Bangunan masjid yang didesain juga bisa menggunakan bahan-bahan pabrikan.

Bahan bakunya lebih banyak menggunakan baja ringan untuk tiang dan rangka atap. Sementara untuk dinding dan atapnya, DMI menyerahkan ke masyarakat setempat. Artinya, dinding dan atap bisa dari bahan material lokal yang mudah didapat di lokasi. Contohnya dinding bangunan masjid bisa menggunakan bambu dan atapnya bisa menggunakan seng gelombang atau asbes.

"Tapi desain yang kita usulkan bisa dibangun dalam waktu cepat, yang bisa dikerjakan kurang lebih selama satu sampai dua bulan," ujarnya.

Rachmad menjelaskan, bangunan masjid bisa dibangun dengan cepat dan didesain anti gempa agar bisa segera digunakan. Selain itu bangunan masjid tersebut juga didesain supaya tahan lama. Dalam proyek ini, Departemen Komunikasi, Informasi, Arsitektur Masjid dan Infrastruktur PP DMI hanya mendesain sistem rangka bangunan masjid tahan gempa.

Sementara, rencana kapan bangunan masjid anti gempa bumi akan di bangun di Pulau Lombok ada dibawah kewenangan Bidang Sosial Kemanusiaan PP DMI. Mereka tengah menyiapkan berbagai persiapan untuk membangun masjid antigempa bumi di Lombok.

Ketua Bidang Sosial Kemanusiaan dan Tanggap Bencana PP DMI, Andi Mappaganty mengatakan, pihaknya sedang mengumpulkan dana untuk membangun masjid antigempa bumi di Lombok. Tapi sebelum proses pembangunan masjid dimulai, DMI harus berkoordinasi dulu dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Sebab penanganan bencana di NTB sudah ditangani pemerintah pusat. "Kalau desain bangunan masjid antigempa sudah siap, tinggal pelaksanaannya saja," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement