REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla mengaku prihatin atas intimidasi dan ancaman yang dialami oleh Ustaz Abdul Somad (UAS). Adapun, intimidasi tersebut membuat UAS membatalkan ceramahnya di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Yogyakarta.
“Ya, tentu kita prihatin bahwa ustaz yang terkenal begitu, tapi bukan ditolak oleh aparat, masyarakat, memang ada pro-kontra,” ujar Jusuf Kalla di kantornya, Selasa (4/9).
Menurut Jusuf Kalla, kejadian ini harus dievaluasi secara menyeluruh, baik dari segi penyelenggara, organisasi masyarakat (ormas), maupun masyarakat itu sendiri sehingga kejadian seperti itu tidak terulang kembali.
“Tapi ini di samping tentu kita harus lihat kenapa, tentu juga eveluasi secara keseluruhan, evaluasi di masyarakat juga Ustaz Somad sendiri, mungkin ada sesuatu yang tidak sesuai,” kata Jusuf Kalla.
Baca: 'Ustaz Somad Ahli Sunnah Wal Jamaah, Kenapa Harus Ditolak?'
Sebelumnya, UAS mengaku mendapat berbagai ancaman dan intimidasi yang akhirnya membuatnya membatalkan ceramahnya di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta. "Beberapa ancaman, intimidasi, pembatalan, dan lain lain terhadap tausiyah di beberapa daerah, seperti Grobogan, Kudus, Jepara, dan Semarang. Beban panitia yang sangat berat, kondisi psikologis jamaah, dan saya sendiri," ujar UAS dalam Instagram-nya yang telah dikonfirmasi Republika.co.id, Senin (3/9).