Jumat 31 Aug 2018 16:33 WIB

Cordofa Beri Sentuhan Agama Korban Gempa di Lombok

Cordofa berharap dapat membantu mengembalikan semangat dan keceriaan para korban.

Rep: Mabruroh/ Red: Agung Sasongko
Kerusakan rumah infrastruktur akibat bencana gempa di Lombok, NTB
Foto: EPA
Kerusakan rumah infrastruktur akibat bencana gempa di Lombok, NTB

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Corps Dai Dompet Dhuaf (Cordofa) hadir di tengah-tengah korban gempa di Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB). Dengan memberikan sentuhan agama pada rohani para korban, Cordofa berharap dapat membantu mengembalikan semangat dan keceriaan para korban.

Da'i Ambassador Cordofa, Alnof Dinar mengatakan kondisi Lombok sangat memprihatikan begitupun dengan masyarakatnya. Seluruh lapisan masyarakat dalam segala umur mengalami ketakutan, trauma, terpuruk, berhenti bekerja dan patah semangat.

Masjid-masjid, sekolah-sekolah dan fasilitas umum lainnya pun, ujar Alnof mengalami kerusakan yang sangat parah dan belum bisa digunakan. Meskipun masih ada beberapa bangunan yang nampak hanya rusak ringan, namun mereka masih takut menggunakan bangunan.

"Di malam hari masyarakat lebih memilih tidur di tenda, rumah mereka tinggalkan. Mereka merasa lebih aman menginap di tenda," kata Alnof melalui siaran pers, Jumat (31/8).

Melihat fenomena tersebut Alnof mengaku amat prihatin. Alnof bersama para da'i Cordofa lainnya, berusaha untuk memberikan sentuhan terbaik yang bisa mereka lakukan.

"Kondisi ini tidak bisa dibiarkan, jika masyarakat terus terpuruk dan ruhiyah mereka tidak dibangkitkan bisa memperburuk keadaan. Harus ada penyembuhan mental mereka dengan sentuhan religi secepatnya," tegas dia.

Karena itulah Cordofa mengambil inisiasi untuk membangun masjid darurat bersama masyarakat. Cordofa mengupayakan pengadaan terpal untuk atap, dinding dan alas lantai masjid dan fasilitas kegiatan dakwah dan masyarakat bergotongroyong membangun kerangka masjid dari bambu.

"Sekarang masjid sudah bisa digunakan, kami menginisiasi kegiatan untuk memakmurkan masjid, dan anak-anak pada sore hari diadakan TPA Ceria untuk menghilangkan rasa trauma anak-anak dan membuat mental mereka siap bangkit untuk belajar kembali," ucapnya.

Cordofa juga terangnya, mengadakan Zikir Bersama, Tabligh Akbar, Taushiyah, Shalat Idul Adha, dan Khutbah Jum'at. Untuk waktu pelaksanaan disesuaikan dengan kesiapan masyarakat, biasanya kegiatan orang dewasa diadakan setelah Shalat Magrib dan Shalat Subuh.

"Dai Cordofa memberikan taushiyah santapan rohani dan memimpin zikir di masjid-masjid darurat aar hati mereka tenang kembali dan kuat menghadapi keadaan pasca gempa," kata dia,

Masyarakat ujarnya, tampak antusias mengikuti kegiatan yang dilakukan di masjid darurat. Mereka mengaku sangat membutuhkan santapan rohani yang diberikan.

"Ustaz, kami butuh acara santapan rohani seperti ini. Kami jangan hanya dikasih logistik terus. Kami butuh acara seperti ini. Datang lagi ya. Tolong tidak hanya sekali ini, Pak Ustaz," ujar Alnof menirukan ungkapan salah seorang korban gempa.

Menanggapi respon masyarakat yang sangat positif, Cordofa merencanakan agar kegiatan dakwah yang sudah diinisiasi ini akan berlangsung secara berkelanjutan di Lombok. Cordofa bekerja sama dengan dewan syariah Dompet Dhuafa, Dai Ambassador, Dai Muda dan membuka pendaftaran perekrutan relawan bagi anak-anak muda yang siap ditempatkan di titik-titik mitra dakwah untuk melakoni kegiatan dakwah selama di Lombok selama 3 bulan.

Alhamdulillah tambahnya, masjid ramai dipenuhi oleh anak-anak dan orang dewasa untuk melakukan solat jama'ah. Anak-anak juga aktif mengaji dengan suasana ceria dan rasa takut berangsur hilang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement