REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DT Peduli akan membangun 25 rumah tangguh untuk Lombok. Targetnya akan membangun 10 ribu rumah tangguh. Menurut Direktur Markom DT Peduli Hendra Irawan, energi besar warga Lombok berawal dari rumah mereka.
Rumah adalah sumber energi, rumah adalah simbol kebangkitan, rumah adalah titik awal untuk merajut masa depan dan yang paling penting, rumah adalah sumber kebahagiaan. “Bila rumah mereka kembali tegak, Insyaallah semua roda kehidupan akan kembali berjalan normal,” ujar dia.
Duka masih melanda Lombok di tengah pesta olahraga Asian Games 2018 yang bertema Energi Of Asia sedang berlangsung di Indonesia. Sebanyak 40 cabang olahraga yang dipertandingkan dan diikuti oleh 45 negara dalam regional Asia.
Hendra mengatakan korban gempa Lombok harus dilayani dengan maksimal sama halnya melayani tamu dari berbagai negara Asia. “Apabila lalai melayani warga Lombok, tak hanya warga Lombok yang terluka namun akan menjadi luka bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujarnya.
Ia menyebut, tak elok membiarkan warga Lombok sendirian dalam berjuang memulihkan keadaan. Banyak rumah yang rata dengan tanah. Namun, warga tak ingin larut dalam kesedihan. Kini warga pun berangsur mulai membersihkan sisa puing reruntuhan. Mengokohkan langkah dan menatap masa depan yang lebih baik.
“Harus sampai kapan warga korban gempa tinggal didalam tenda-tenda pengungsian? Harus sampai kapan mereka tidak memiliki penghasilan? Mereka harus segera kembali kerumah, menegakkan kembali rumah, agar tegak pula ekonomi mereka,” ucapnya.