Kamis 23 Aug 2018 11:30 WIB

MER-C Pantau Kesehatan Pasien Gempa Lombok Usai Operasi

Pantauan dilakukan untuk mengantisipasi tindakan yang perlu diambil bagi pasien.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Wilayah yang terkena dampak gempa di Lombok, NTB.
Foto: Republika/A Syalaby Ichsan
Wilayah yang terkena dampak gempa di Lombok, NTB.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Relawan MER-C melakukan pemantauan kondisi pasien gempa lombok usai melakukan operasi. Pantauan dilakukan untuk mengantisipasi tindakan yang perlu diambil bagi pasien tersebut.

Relawan MER-C Indonesia sebelumnya telah melakukan terobosan dengan mendirikan RS Lapangan di halaman SMP 3 Desa Gumantar, Kec. Kayangan, Kab. Lombok Utara. Ini dilakukan untuk menambah jaringan RS lapangan yang sudah ada sebelumnya.

"Selain sebagai pos kesehatan, lokasi ini diharapkan bisa dipergunakan bersama dengan lembaga lain dengan misi yang berbeda. Sehingga penanganan terhadap korban gempa semakin terkoordinasi dan komprehensif," ujar Manajer Operasional MER-C Rima M dalam keterangan yang didapat Republika, Kamis (23/8).

Sisi lain yang didapat dari adanya RS Lapangan adalah kedekatan dan kemudahan bagi pasien untuk memperoleh layanan kesehatan berkualitas. Kondisi pasien berat saat ini biasanya dirujuk ke RS Lapangan di RSUD Tanjung atau ke RS Apung di Pamenang, bahkan hingga ke Mataram. Tidak heran banyak yang menolak saat ditawarkan pilihan untuk perawatan.

Dengan aspek kedekatan ini, diharapkan korban maupun pasien mau mendapatkan perawatan yang lebih memadai ketimbang hanya berada di tenda. MER-C memprediksikan setelah muncul korban trauma atau patah tulang, ada peningkatan kasus penyakit infeksi terutama yang mengenai saluran napas dan cerna.

"Adanya pos kesehatan menetap memudahkan relawan untuk melakukan pengawasan pasien pasca operatif. Tindakan yang dilakukan MER-C mulai dari menemukan pasien, memeriksa kondisi, merencanakan tindakan yang diperlukan bahkan operasi jika diperlukan, hingga perawatan sesudahnya," lanjut Rina.

Hingga saat ini, relawan secara rutin mengunjungi tenda-tenda untuk mengecek kondisi luka operasi, instrumen fiksasi eksterna yang terpasang ,dan penyulit lainnya. Pantauan ini dilakilan rutin dilakukan dan terjadwal.

Terlepas dari fase bencana yang ditetapkan, MER-C terus mendampingi pasien untuk melakukan rehabilitasi pasca operasi dengan pembagian tongkat (crutch) dan kursi roda. Ini sebagai bagian dari mobilisasi bertahap pasien. 

"Kita berharap kegiatan ini bisa menginspirasi yang lain dan menjadi magnet agar distribusi bantuan semakin terorganisir, demi masa depan masyarakat Lombok yang terdampak," lanjut Rima.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement