Rabu 22 Aug 2018 14:09 WIB

Kambing Tatinang Disemprot Parfum Dulu Sebelum Disembelih

Sebelum disembelih kambing-kambing diarak mengelilingi masjid sebanyak tiga kali

Rep: Christiyaningsih/ Red: Esthi Maharani
Kambing kurban di Dusun Tatinang, Kab. Seram Bagian Barat diarak dengan iringan sholawat sebelum disembelih, Rabu (22/8).
Foto: Christiyaningsih / Republika
Kambing kurban di Dusun Tatinang, Kab. Seram Bagian Barat diarak dengan iringan sholawat sebelum disembelih, Rabu (22/8).

REPUBLIKA.CO.ID, SERAM BAGIAN BARAT -- Dalam adab Islam, orang meninggal yang akan dimakamkan diwajibkan dimandikan dan dikafani terlebih dahulu. Rupanya adab tersebut tak hanya berlaku bagi manusia, setidaknya di Dusun Tatinang, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku. Di sini, hewan kurban yang disembelih diperlakukan sangat istimewa layaknya akan memakamkan manusia.

Rabu (22/8) sholat Ied di Dusun Tatinang yang usai sekira pukul 09.00 dilanjutkan dengan silaturahmi ke tetangga lalu memotong kurban. Uniknya, sebelum disembelih kambing-kambing diarak dulu mengelilingi masjid dusun sebanyak tiga kali. Setiap tahun tembok-tembok masjid Tatinang menjadi saksi betapa prosesi mengarak kambing menjadi momen yang sangat membahagiakan bagi warga Tatinang.

Tua muda, laki-laki perempuan, semua bergabung dalam rombongan arak-arak kambing. Bahkan tak sedikit dari mereka yang mengenakan baju baru. Tahun ini, masyarakat dusun menyembelih dua kambing dan dua sapi. "Hanya kambing yang diperlakukan demikian karena ukurannya kecil jadi mudah dikendalikan. Kalau sapi terlalu besar," ucap Sekretaris Dusun Tatinang, Wahid.

Alunan sholawat dan suara rebana yang beradu dengan tangan mengiringi arak-arakan kambing pagi itu. Dua ekor kambing berjalan paling depan diikuti rombongan ibu-ibu dan anak-anak yang melambai-lambaikan sapu tangan. Di urutan paling belakang, bapak-bapak dengan suara lantang bersholawat sambil memainkan rebana.

Setelah genap tiga kali berputar, kambing dibawa ke halaman samping masjid. Di sana, kambing dimandikan dan tanduknya diberi ikat kain kafan. Belum cukup sampai di situ, prosesi yang dipimpin khatib masjid Dusun Tatinang itu pun menyertakan acara penyemprotan parfum ke tubuh kambing.

Selama prosesi pemandian hingga kambing menjadi wangi, kain putih dibentangkan di atas hewan berkaki empat itu agar tidak kepanasan. Sungguh mulia sekali bukan perlakuan terhadap hewan kurban di Dusun Tatinang? Menurut Wahid, masyarakat setempat menjalankan ritual itu sebagai bentuk penghormatan kepada Nabi Ismail.

"Dulu ceritanya 'kan Nabi Ismail berubah menjadi kambing ketika akan disembelih. Oleh karena itu ketika akan menyembelih kambing kurban kami perlakukan hewan tersebut dengan baik," tutur bapak empat anak ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement