REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Jamaah tarekat Naqsabandiyah al-Kholidiyah Jalaliyah merayakan Idul Adha 1439 H pada Senin (20/8). Shalat Idul Adha digelar di Bandar Tinggi, Kabupaten Simalungun.
"Shalat digelar di Pondok Pesantren Yayasan Dr Syekh Salman Daim di Bandar Tinggi," kata Sekretaris Majelis Fatwa Tarekat Naqsabandiyah al-Kholidiyah Jalaliyah, Syekh Muda Muhammad Yusuf Hamdani, Senin (20/8).
Yusuf mengatakan, shalat Idul Adha di Bandar Tinggi tadi pagi diikuti sekitar seribu jamaah. Bertindak sebagai khatib dan imam shalat, yakni Syekh Muda Ruslan Su'aib.
Penyembelihan hewan kurban juga rencananya digelar hari ini. Yusuf mengatakan, seekor sapi akan disembelih seusai shalat Zhuhur.
"Jamaah yang mengikuti shalat Idul Adha kali ini memang tidak seramai Idul Fitri lalu. Idul Fitri mencapai tiga ribu orang," ujar dia.
Baca: Kemenag Kaget DDII Ikut Idul Adha Arab Saudi
Tahun ini, shalat Idul Adha jemaat Tarekat Naqsabandiyah al-Kholidiyah Jalaliyah dipusatkan di tiga lokasi. Selain di Bandar Tinggi, Simalungun, shalat juga digelar di Riau dan Bogor, Jawa Barat.
"Untuk jemaat yang bermukim di Riau dan Kepulauan Riau digelar di Rumah Suluk Darus Shofa, Kandis, Siak, Riau. Sementara bagi jemaat yang ada di Pulau Jawa, shalat Id digelar di Rumah Suluk Darussalam, Cigombong, Bogor," kata Yusuf.
Tarekat Naqsabandiyah al-Kholidiyah Jalaliyah menetapkan 10 Dzulhijah 1439 H jatuh pada hari ini. Ketetapan ini berdasarkan penghitungan kalender hisab Qamariyah. Pada Idul Fitri lalu, penentuan 1 Syawal 1439 H yang didasarkan pada penghitungan ini juga lebih cepat dua hari dari ketetapan pemerintah.