Kamis 16 Aug 2018 05:49 WIB

BMH, BSM Umat dan AQL Peduli, Gelar Latihan Pembuatan MPASI

Tujuannya agar bayi mendapatkan asupan gizi yang sesuai kebutuhan mereka.

Dua orang ibu peserta pelatihan membuat MPASI.
Foto: Dok BMH
Dua orang ibu peserta pelatihan membuat MPASI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) bersama Laznas BSM Umat, dan AQL Peduli bekerja sama dalam membantu korban gempa Lombok. Salah satu program yang mendapatkan perhatian serius dalam kerja sama tiga lembaga tersebut  adalah asupan gizi bagi bayi usia 0 hingga 24 bulan.

Oleh karena itu sinergi tiga lembaga zakat dan kemanusiaan ini sinergi menggelar program pelatihan membuat Makanan Pendamping ASI (MPASI).

"Karena keterbatasan pemahaman, tidak sedikit pengungsi yang memberikan makanan untuk bayi mereka adalah makanan orang dewasa. Tentu saja ini tidak bagus bagi pencernaan bayi dan lambat laun dapat berpengaruh bagi tumbuh kembang mereka. Untuk mengatasi hal ini, kesepakatan bersama, kita gelarlah pelatihan MPASI bagi kaum ibu di pengungsian ini," terang Kepala BMH Perwakilan NTB Abdul Kholiq melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (15/8).

Ia menambahkan, dalam pelatihan ini kaum ibu yang berada di kamp pengungsian Dusun Cupek, Desa Sigarpenjalin, Kecamatan Tanjung, Lombok Utara dicontohkan bagaimana cara membuat MPASI.

"Jadi, tenaga kesehatan di lapangan mendemonstrasikan cara menghaluskan bahan MPASI, selanjutnya kaum ibu di pengungsian menirukannya," imbuh Kholiq.

Dengan digelarnya pelatihan membuat MPASI ini, kesadaran kaum ibu akan pentingnya gizi bagi bayi semakin baik.

"Kita berharap bayi-bayi di pengungsian ini tetap mendapatkan hak dan kebutuhannya dalam hal gizi, sehingga orang tua tidak lagi memberikan makanan orang dewasa. Sekalipun di pengungsian, anak-anak harus mendapatkan hak gizinya. Pelatihan ini insya Allah akan membuat kaum ibu dapat membuat MPASI secara mandiri," tutur Kholiq.

Salah seorang peserta, Linawati (23 tahun) mengaku beruntung mendapatkan pelatihan ini.

"Pelatihan ini memudahkan kami mengurus makanan anak. Tidak tega ngasih anak makanan orang tua. Alhamdulillah,  sekarang kami sudah tahu, dan kesehatan bayi kita itu sangat penting," ucapnya.

Pelatihan MPASI ini dilaksanakan secara serentak di lima titik. Empat titik di Dusun Cupek dan satu titik di Dusun Lendang Galuh.

"Dengan adanya pelatihan MPASI ini. Target kami, setiap hari  1.000 bayi dalam rentang usia 0 - 6 bulan, 6 - 9 bulan, 9 - 12 bulan, dan 12 - 24 bulan, mendapatkan  MPASI," pungkas Kholiq.

Peserta pelatihan pembuatan MPASI,  Ibu Linawati, 23 tahun (berjlbab)

dan Purniati, 26 tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement