Rabu 01 Aug 2018 05:07 WIB

1.000 Ulama dan Habaib akan Dzikir di Istana

Dzikir Kebangsaan dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-73

Rep: Muhyiddin/ Red: Esthi Maharani
Jamaah Dzikir Kebangsaan melaksanakan salat di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (1/8).
Foto: ANTARA
Jamaah Dzikir Kebangsaan melaksanakan salat di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (1/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW) bekerja sama dengan Istana Negara akan menggelar Dzikir Kebangsaan dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-73 di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (1/8). Dzikir ini akan dihadiri 1.000 ulama dan habaib dari berbagai daerah di Indonesia.

Sekretaris Jenderal MDHW, Hery Haryanto Azumi mengatakan, majelis hubbul wathon berarti majelis yang cinta terhadap tanah air. Melalui acara dzikir kebangsaan ini, MHDW ingin mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk memperkokoh rasa cinta tanah air. 

Menurut dia, dzikir kebangsaan ini merupakan yang kedua kalinya setelah digelar tahun lalu. Kali ini, MDHW akan mengangkat tema "Amanah pemimpinnya, makmur rakyatnya, berkah negerinya".

"Besok kita akan mengundang 1.000 ulama kiai dan habaib dari Aceh sampai Papua," ujar Hery saat konferensi pers di Kantor MDHW, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (31/7).

Dia menuturkan, tema tersebut diangkat agar sinergi antara ulama dan umara selalu terjaga. Menurut dia, hal itu lah yang menjadi konsentrasi MDHW, sehingga selama ini MDHW telah melakukan safari ke daerah-daerah bersama Kapolri dan Panglima TNI untuk menjaga persatuan.

"Kemudian besok juga akan dihadiri 2.000 jamaah, ada dari majelis dzikir jabodetabek, Jawa, dan Banten. Ini kita coba kita satukan," ucapnya.

Dzikir dan doa untuk bangsa ini akan dibuka mulai pukul 16.00 sore. Setelah para peserta memasuki Istana, dilanjutkan dengan acara pembukaan pada pukul 19.40 WIB. Kemudian dilanjutkan dengan acara sambutan oleh Ketua Umum MDHW, KH Musthofa Aqil Siradj, Ketua Dewan Penasehat MDHW, KH Ma'ruf Amin, dan sambutan oleh Presiden Joko Widodo.

Setelah itu, sampailah pada acara puncak dzikir kebangsaan dan sholawat oleh KH Miftahul Akhyar dan Habib Ahmad bin Idrus Al Habsy. Lalu, ditutup dengan dengan doa oleh tokoh sepuh NU, KH Maimun Zubair. "Saya yakin Presiden Jokowi yang sangat cinta ulama akan terus mengadakan dzikir-dzikir seperti ini," ucapnya.

Di tempat yang sama, Ketua Umum MDHW, KH Musthofa Aqil Siradj menjelaskan bahwa Dzikir Kebangsaan ini digelar karena banyak ulama sepuh yang gelisah terhadap kondisi bangsa saat ini. Pasalnya, umat Islam di Indonesia mulai tercerai berai, khususnya setelah adanya kelompok yang mengatakan NKRI sebagai toghut atau kafir. 

Dia pun bersyukur MHDW dapat menggelar dzikir dan doa untuk bangsa untuk kedua kalinya. Menurut dia,  pemerintah dan ulama harus selalu bersinergi karena isu yang dimainkan saat ini kerap mengandung SARA. "Alhamdulillah ini tahun kedua dzikir di Istana dan InsyaAllah MHDW menciptakan kesejahteraan dan keamanan dan berkesinambungan antara ulama dan pemerintah," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement