Ahad 29 Jul 2018 00:18 WIB

Pedoman Perancangan Masjid Disusun Bersama Ikatan Arsitek

DMI dan Ikatan Arsitek Indonesia memahami masjid bukan cuma tempat shalat berjamaah.

Replika arsitektur payung peneduh khas Masjid Nabawi kini sudah bisa dinikmati di Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang. (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Replika arsitektur payung peneduh khas Masjid Nabawi kini sudah bisa dinikmati di Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Masjid Indonesia (DMI) bekerja sama dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) untuk membuat pedoman perancangan masjid. Kerjas ama ini ditandai dengan penyelenggaraan Focus Group Discussion tentang pedoman perancangan masjid di Jakarta, Jumat.

Sekjen DMI Imam Addaruqutni pada pembukaan FGD tersebut mengatakan, Alquran dan Hadits menjadi dasar pedoman dalam mendirikan bangunan masjid.

"Tafsir dari ayat-ayat Alquran dan Hadits mempunyai visi bahwa masjid tidak hanya sebagai tempat shalat berjamaah, tapi juga untuk berbagai kegiatan keagamaan sehingga masjid juga dijuluki sebagai Pusat Ibadah dan Kebudayaan Islam," ujarnya.

Baca juga: Tahapan Penyebaran Islam Pengaruhi Gaya Arsitektur Masjid

Pada kesempatan yang sama, Sekjen IAI Muhammad Amry mengungkapkan, kerja sama antara kedua belah pihak dibutuhkan untuk mengembangkan pedoman perancangan masjid bagi seluruh masyarakat Indonesia. Keberadaan pedoman tersebut akan memudahkan masyarakat dalam membangun masjid.

Pada FGD ini dibahas sejumlah hal untuk kemudian dituangkan sebagai pedoman perancangan masjid, antara lain masjid ramah manula, anak, dan disabilitas. Di samping itu, tata suara masjid dan arsitektur nusantara juga dibahas. Demikian juga dengan ide pengembangan Smart Masjid yang dipersembahkan oleh Telkom Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement