Sabtu 28 Jul 2018 07:55 WIB

Survei Sebut Satu dari Tiga Pemuda Rutin Shalat di Masjid

Survei dilakukan di 12 kota besar.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Dwi Murdaningsih
Wisatawan melaksanakan ibadah Shalat Zuhur di Masjid An Nur, Jakarta, Selasa (19/6).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Wisatawan melaksanakan ibadah Shalat Zuhur di Masjid An Nur, Jakarta, Selasa (19/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 33,6 persen dari 888 generasi muda mengaku selalu beribadah di masjid setiap hari. Persentase itu setara dengan satu dari tiga orang generasi muda.

“Sebanyak 33,6 persen atau satu dari tiga generasi muda selalu datang beribadah di masjid setiap hari,” kata peneliti Merial Institute Danial Iskandar dalam paparan Presepsi dan Aspirasi Generasi Muda terhadap Pengelola Masjid di Kantor Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jalan Jenggala I, Jakarta Selatan, Jumat (27/7).

Departemen Kaderisasi Pemuda PP Dewan Masjid Indonesia (DMI) bekerja sama dengan Merial Institute melakukan survei terhadap 888 generasi muda Muslim berusia 16 hingga 30 tahun. Survei dilakukan di 12 kota besar, yakni Jakarta, Depok, Bekasi, Tangerang, Bogor, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Makassar, Medan, dan Palembang. Kemudian, berdasarkan hasil survei, sebanyak 66,4 persen responden mengaku tidak datang setiap hari ke masjid.

Sekertaris Deputi Pemberdayaan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Esa Sukmawijaya mengatakan ada penurunan signifikan terhadap tingkat partisipasi keagamaan pemuda di masjid. Ia memaparkan, data pada 2005 menunjukkan partisipasi pemuda berada di kisaran 67 persen dari 6.336.000 pemuda berusia 16 sampai 30 tahun, pada 2010 menurun menjadi 57 persen, dan pada 2015 menjadi 51 persen.

“Kegiatan keagamaan itu berhubungan dengan pengajian, persekutuan doa, perayaan hari besar keagamaan, dan ceramah agama,” ujar Esa.

Ia beranggapan, apabila tak ada intervensi serius dari pihak terkait dan pemerintah, maka tingkat partisipasi keagamaan pemuda akan terus turun. Menurut dia, salah satu upaya menaikkan tingkat partisipasi keagamaan pemuda, yakni harus ada penambahan tiga persen atau 1.900.800 pemuda per tahun di masjid. Karena itu, ia menilai, apabila pemuda memiliki usulan pengembangkan masjid, maka harus diterima dengan terbuka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement