REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Persaingan ketat di lapangan voli terjadi antara tim Bhayangkara Polrestabes Surabaya melawan tim Muslimat NU Sumbergempol. Pada babak pertama pertandingan dimenangkan oleh tim Muslimat Sumbergempol dengan skor 12:15.
Lanjut pada babak kedua permainan banyak di dominasi oleh tim Bhayangkara dengan skor akhir di babak kedua 15:10. Dengan skor satu sama maka dilanjutkan pada babak ketiga yang berkahir dengan kemenangan kembali oleh tim Bhayangkara dengan skor akhir 15:13.
Pertandingan berlangsung sengit, supporter dari kedua tim turut meramaikan suasana lapangan. Menurut tim juri wasit kalau secara kasat mata melihat postur tubuh dan usia tim Muslimat mudah ditumbangkan. Namun, rupanya mereka punya strategi dan tenaga bagus.
"Ya walaupun akhirnya tim Bhayangkara yang melaju ke semifinal, saya apresiasi atas kerja keras tim muslimat", tuturnya.
Sementara dari nomor bulutangkis, ganda puteri PC Fatayat Kediri berhasil melaju ke babak semifinal beserta tim ganda puteri lainnya. Besok (23/7) empat tim yang masuk di babak semifinal adalah PC Fatayat Kediri melawan PAC Kecamatan Tulungagung dan Perwosi melawan PAC Gondang.
"Perwosi dari awal memang terlihat unggul, karena memang mereka organisasi olahraga perempuan jadi sudah terbiasa main dan paham teknik" ujar Heru salah satu juri wasit. Namun demikian, tim ganda puteri lainnya sudah mulai memahami teknik permainan Perwosi dan berharap besok mereka bisa tampil lebih baik.
Tidak jauh berbeda, dari lapangan hadang masih bertahan unggul Klub Perwosi Sidoarjo yang berhasil sapu bersih skor dengan menang telak 71-0 tanpa balas melawan PC Fatayat NU Tulungagung. Maka tercatat ada delapan tim yang esok akan berjuang di babak semifinal dan terpilih untuk maju ke babak final di hari yang sama.
Saat ditanya kesiapan mengikuti POP, salah satu personel Perwosi, Vera menyatakan bahwa timnya memiliki persiapan yang matang dalam tiga cabor POP. Menurutnya, POP ini adalah ajang serius dan gak bisa dianggap sepele.
"Walaupun kita bertanding bukan dengan atlet profesional, tapi persiapan harus maksimal. Karena ternyata yang dari Fatayat atau PKK banyak yang jago,” katanya.
Perwosi juga mengucapkan terimakasih pada Fatayat NU untuk penyelenggaraan pekan olahraga perempuan di Jatim ini, mereka menganggap program ini perlu di teruskan agar perempuan memiliki wadah berolahraga terutama bagi yang usianya sudah mulai lanjut.