REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Setelah sukses dengan Kapal Ramadhan, kini, Aksi Cepat Tanggap (ACT) akan melepas Kapal Qurban berlayar. Di Sumatra Utara, kapal akan berlabuh di beberapa titik di pesisir provinsi ini.
Kepala Cabang ACT Sumut, Ronio Romantika mengatakan, ada tiga titik yang direncanakan akan didatangi Kapal Qurban. Ketiga daerah pesisir ini berada di Nias, Langkat dan Medan.
"Karena banyak daerah-daerah di pesisir ini yang qurbannya belum maksimal," kata Ronio di Medan, Kamis (19/7).
Ronio menjelaskan, Kapal Qurban merupakan salah satu program terbaru dari Global Qurban-ACT. Selain untuk berbagi nikmat qurban, program tersebut juga merupakan bagian dari upaya untuk mempererat persatuan bangsa.
Tahun ini, ACT Sumut akan mendistribusikan daging qurban amanah masyarakat ke sepuluh kabupaten/kota yang ada di provinsi ini. Beberapa di antaranya, yakni Karo, Nias, Langkat, Binjai, Medan, dan Pematang Siantar.
"Di Sumut, target kami mendistribusikan 1.800 ekor hewan qurban setara kambing. Ini meningkat 600 persen dari tahun lalu yang hanya 300-an," ujar Ronio.
Selain Kapal Qurban, program baru yang juga digulirkan tahun ini, yakni Dapur Qurban. Dapur ini akan dibuat di wilayah pesisir Medan yang dihuni banyak warga belum mampu. Tujuannya adalah untuk memberi edukasi dan kesan yang berbeda kepada masyarakat terhadap momen qurban.
"Hampir di seluruh masyarakat itu habis potong, bagi. Di dapur ini nanti ada pemotongan, pengemasan, tempat masak, dan di sana juga bisa langsung makan dengan masyarakat sekitar. Kita gerakkan masyarakat sehingga terjalin kebersamaan dan silaturahmi. Jadi ini mau memberi sesuatu yang bikin masyarakat rindu akan qurban," kata Ronio.
Ronio pun mengajak masyarakat untuk ikut berqurban melalui ACT. Hanya dengan membayar Rp1,7 juta, masyarakat sudah dapat berqurban seekor kambing dengan berat 27 kg. Warga yang memiliki rezeki lebih juga dapat berqurban sapi seberat 220 kg dengan membayar Rp11,9 juta.
Harga ini termasuk lebih rendah dibanding harga pasaran. Namun, Ronio menjamin, kualitas hewan, seperti berat dan dagingnya tidak akan berkurang.
"Kenapa ACT murah, karena delapan bulan sebelum Idul Adha sudah kami kembangkan di peternakan. Banyak pengelola yang ngambil untungnya nggak sedikit, makanya nggak murah. Mudah-mudahan tahun depan bisa kita buat model pengelolaan sapi di Medan," ujar Ronio.
Bagi warga yang ingin berqurban melalui ACT Sumut, Ronio mengatakan, dapat mendatangi kantor mereka di Jl Alfalaah Raya Nomor 3, Glugur Darat I, Medan Timur, Medan. Selain itu, ACT juga menyediakan booth di sejumlah lokasi, seperti di mall, perkantoran, perbankan, dan pusat keramaian lain.
"Mari kita sama-sama sukseskan program qurban ini. Setahun sekali dan ini jadi ibadah yang baik di mata Allah. Mudah-mudahan semua orang bisa ikut qurban sehingga 33 kabupaten/kota di Sumut bisa merasakan manfaatnya," kata Ronio.