Kamis 12 Jul 2018 14:58 WIB

Apa Kabar Pembangunan Pesantren Indonesia di Amerika?

Lokasi pesantren sementara berstatus pusat komunitas.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Pembangunan pondok pesantren di Amerika.
Foto: Dok Istimewa
Pembangunan pondok pesantren di Amerika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Nusantara Foundation Imam Syamsi Ali menyampaikan perkembangan terbaru proyek pendirian pesantren di daerah Connecticut, Amerika Serikat (AS). Proses renovasi bangunan pesantren terus berlangsung. Dua dari empat gedung yang akan dipakai untuk pesantren telah rampung.

"Empat gedung lainnya telah siap dirobohkan (demolished), pembersihan esbestos sebagai persyaratan demolish telah selesai," kata Imam Syamsi melalui keterangan tertulis kepada Republika.co.id, Kamis (12/7).

Ia menyampaikan, pada Senin lalu telah bertemu dengan pemerintah kota setempat. Ia kemudian mendapatkan semua hal yang harus dipenuhi untuk proses perizinan pendirian pesantren.

"Insya Allah semua akan dilakukan melalui konsultan engineer dan lawyer," katanya.

Ia menerangkan, lokasi pesantren sementara berstatus pusat komunitas (community center). Statusnya belum boarding school (pesantren). Untuk izin operasi pesantren akan diajukan setelah fasilitas utama didirikan, yakni gedung sekolah dan asrama.

photo
Pembangunan pondok pesantren di Amerika.

"Hal lain yang kami serius lakukan adalah outreach ke tetangga-tetangga, hal ini penting karena tujuan utama pesantren ini adalah dakwah yang ramah," ujarnya.

Imam Syamsi mengatakan, kecurigaan, kekhawatiran dan ketakutan tidak akan kondusif ke depan. Oleh karenanya, ragam kegiatan akan dilakukan untuk maksud tersebut.

Imam Syamsi juga menginformasikan masyarakat yang mungkin ingin turut serta mengambil bagian dalam pembangunan pesantren pertama di Amerika. Maka bisa dilakukan dengan memberikan donasi melalui Bank Mandiri nomor rekening 1240000018185 atas nama Inka Nusantara Madani.

"Tentu tidak kalah pentingnya adalah doa, sangat kami harapkan, tidak saja untuk pesantren tapi juga untuk kelancaran usaha dan juang dakwah yang kita lakukan di Amerika Serikat," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement