Selasa 10 Jul 2018 06:56 WIB

Masjid Unik di Mumbai Ini Terletak di Tengah Jalan

Masjid ini pertama kali secara resmi dibuka pada 1958.

Rep: mgrol105/ Red: Andi Nur Aminah
 Masjid Gol, masjid yang letaknya berada di tengah jalan di Mumbai, India
Foto: The Indian Express
Masjid Gol, masjid yang letaknya berada di tengah jalan di Mumbai, India

REPUBLIKA.CO.ID, MUMBAI -- Jalan Anandilal Podar di Mumbai Selatan yang membentang dari stasiun Marine Lines ke persimpangan Metro Cinema adalah rumah bagi toko roti Parsi yang telah berusia ratusan tahun. Uniknya, ada sebuah masjid yang terletak di tengah jalan yang sibuk itu. Juga sebuah gedung bioskop yang dibangun oleh sebuah studio Hollywood.

Dilansir The Indian Express, jalan yang dulunya disebut Jalan Kelautan Pertama, baru-baru ini diberitakan runtuh di beberapa bagian setelah hujan lebat pada 25 Juni lalu. Jalan itu segera diperbaiki, karena Perdana Menteri Narendra Modi akan mengunjungi kota itu pada hari berikutnya.

Ketika seseorang berjalan lebih jauh, akan terlihat sebuah masjid yang posisinya berada di tengah jalan. Masjid itu dikenal dengan Masjid Gol.

Imam majid itu, Israel Ahmed mengatakan, masjid ini pertama kali secara resmi dibuka pada 1958. "Meskipun bangunannya sudah berdiri di sini sejak 10 hinga 12 tahun sebelum itu," ujar Ahmed.

Mehboob Khan, penjaga di masjid tersebut mengatakan jalan adalah simbol harmoni religius yang memilukan. “Ada pandangan yang sangat populer tentang bagaimana kami melakukan shalat Jumat di luar masjid, dan dari salah satu sisi jalan, patung Ganesh sedang berdiri untuk puja. "Jalanan ini sering terlihat ramai dengan orang berdatangan untuk beribadah ke masjid, terkadang membentang sampai ke Metro Cinema,” kata Khan.

Khan menambahkan bagaimana dia mengingat politisi India, Abdul Rehman Antulay akan mengunjungi masjid, terutama saat Idul Fitri. Bahkan ketika dia telah menjadi Kepala Menteri di negara bagian Maharastra, India.

Rao mengatakan bahwa ketika bangunan masjid pertama kali didirikan, masjid itu tidak berada di tengah jalan. “Ketika masjid didirikan, terdapat lima bangunan tua di sisi kiri. Bagian jalan di sebelah kanan masjid adalah satu-satunya yang digunakan untuk dilalui kendaraan. Tetapi tidak banyak kendaraan yang melewati jalan itu, jadi itu bukan masalah. Namun, beberapa tahun setelah masjid berdiri, lima bangunan harus dihancurkan sehingga menempatkan masjid di tengah jalan,” kata Rao. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement