Jumat 06 Jul 2018 13:06 WIB

Ini 10 Rekomendasi Pertemuan Ulama dan Dai Internasional

Untuk mencapai persatuan dan kesatuan di antara umat perlu merujuk Alquran dan sunah

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
 Kepala Suku Afrika yang menjadi mualaf, Toyigbe Zola, saat meghadiri acara pertemuan Dai dan Ulama Internasional ke-5 di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Rabu (4/7).
Foto: Republika/Muhyiddin
Kepala Suku Afrika yang menjadi mualaf, Toyigbe Zola, saat meghadiri acara pertemuan Dai dan Ulama Internasional ke-5 di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Rabu (4/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertemuan Ulama dan Dai Internasional ke-5 menghasilkan 10 rekomendasi untuk ditindaklanjuti dalam melakukan gerakan dakwah Islam di berbagai belahan dunia. Rekomendasi ini disampaikan dalam acara penutupan di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Jumat (6/7) pagi.

Pertemuan ini ditutup secara resmi oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Tampak hadir juga Ustaz Abdul Somad, Ustaz Felix Siauw, dan Ustaz Bachtiar Nasir. Sekretaris Rabithah Ulama dan Dai Asia Tenggara, Ustaz Jeje Zaenudin, mengatakan bahwa rekomendasi ini telah disepakati oleh ratusan ulama dan dai dari 20 negara yang menjadi peserta.

Waketum Persis ini mengatakan, dalam forum ilmiah internasional ulama dan dai tersebut, para peserta telah membahas kondisi bangsa dan peran dakwah saat umat Islam tengah menghadapi serangan-serangan keji dari luar dan aliran-aliran radikal dari dalam.

Menurut dia, kondisi ini mengharuskan para aktivis dakwah untuk mengerahkan energi dalam mengimplementasikan dan menerjemahkan konsep-konsep Islam yang bersifat teoretis ke dalam tataran praktis dan implementatif.

"Dalam rangka untuk menyelamatkan umat Islam dari krisis yang menyelimutinya ini, maka para peserta forum ini menyepakati untuk mendeklarasikan keputusan-keputusan dan rekomendasi," ujar Ustadz Jeje kepada Republika.co.id seusai membacakan rekomendasi, Jumat (6/7).

Berikut 10 rekemendasi Forum Ilmiah Internasional ke-5 Ulama dan Dai se-Asia Tenggara, Afrika, dan Eropa:

1. Menekankan pentingnya rahmat dalam Islam dan hidup berdampingan secara damai dan harmoni antara Muslim dan non-Muslim dan bahwa cinta terhadap kebaikan antarsesama merupakan hal yang baik, maka seharusnya tidak menginginkan keburukan untuk dirinya sendiri dan orang lain.

2. Untuk mencapai persatuan dan kesatuan di antara umat. Perlu berpegang kepada Alqur’an dan Sunnah dengan pemahaman yang komprehensif dan terintegrasi yang sejalan dengan kaidah-kaidah ilmiah dan praktis yang telah disusun oleh para ulama otoritatif dari masa ke masa.

3. Pentingnya membangun kemitraan kerja sama antara lembaga-lembaga dakwah dengan berbagai lembaga-lembaga ilmiah dan pendidikan baik pemerintah atau swasta, dalam rangka mencapai perdamaian, stabilitas, kemajuan, pembangunan dan kemakmuran dalam naungan ridha Allah SWT.

4. Meningkatkan peran strategis lembaga-lembaga dakwah dan kontribusinya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Muslim di berbagai bidang dan disiplin ilmu dalam rangka mewujudkan misi “khairu ummah” dan “ummatan wasatha”.

5. Memperkuat posisi keluarga sebagai institusi terkecil dan fondasi dasar bangsa dan negara, melalui pendidikan dan pengembangan karakter yang mulia yang sejalan dengan ajaran Islam yang hanif.

6. Mendorong para ulama dan dai untuk melakukan revolusi penyampaian dakwah yang cepat dengan memanfaatkan teknologi informasi (IT) dan media sosial sebagai media untuk menyampaikan dakwah Islam yang berorientasi kepada budaya literasi.

7. Mengingat Indonesia adalah negara Muslim terbesar dalam hal jumlah penduduk, ia harus memainkan peran utama dalam menciptakan perdamaian dunia melalui dakwah dan pendidikan yang didukung oleh kebijakan pemerintah yang benar.

8. Karena Jakarta sebagai Ibu Kota Negara memiliki berbagai keragaman agama, etnis, sosial, budaya, dan lain-lain, maka setiap orang yang bekerja di bidang dakwah Islam harus mengambil metode dan strategi yang dapat membina dan mempertahankan kohesi sosial.

9. Memperkuat kedudukan Kota Jakarta sebagai pusat peradaban berbasis dakwah dan pendidikan Islam di konteks nasional dan internasional.

10. Membentuk panitia khusus untuk merealisasikan seluruh keputusan forum multaqa ini dengan melibatkan semua unsur-unsur terkait.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement