Selasa 03 Jul 2018 11:51 WIB

JK Minta Umat Islam di Dunia Jaga Kedamaian

Adapun beberapa negara yang mayoritas berpenduduk Islam justru terlibat konflik

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Agung Sasongko
Jusuf Kalla
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla membuka Pertemuan Da'i dan Ulama Internasional. Dalam pidatonya,wakil presiden berpesan agar seluruh umat Islam di dunia dapat bersama-sama untuk menjaga kedamaian. 

Jusuf Kalla mengatakan, Islam saat ini telah berkembang pesat di sejumlah negara. Mulai dari kemajuan dari sisi jumlah penduduk muslim, kemajuan dakwah, serta kemajuan kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, kemajuan tersebut juga harus diimbangi dengan perdamaian.

Adapun beberapa negara yang mayoritas berpenduduk Islam justru terlibat konflik, misalnya Irak, Syiria, Libya, Afghanistan, dan Nigeria. Sementara itu, di Asia Tenggara juga terjadi kontlik yang melibatkan umat islam seperti di Myanmar, Thailand, dan Filipina.

"Islam sebagai agama perdamaian tentu merupakan kewajiban kita untuk mendorong (perdamaian). Tapi tidak cukup perdamaian, harus diimbangi kemajuan bangsa itu sendiri," ujar Jusuf Kalla di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Selasa (3/7).

Jusuf Kalla berpesan agar pertemuan ulama internasional tersebut dapat memberikan sumbangan pemikiran, dan kedamaian hakiki di negara-negara berpenduduk mayoritas Islam yang saat ini tengah menghadapi konflik.

Jusuf Kalla menilai, konflik yang terjadi di Suriah, Irak, dan negara Islam lainnya tidak lepas dari campur tangan negara-negara besar. Oleh karena itu, Jusuf Kalla berpesan kepada seluruh ulama agar dapat memberikan pemikiran untuk menciptakan perdamaian di negara-negara yang sedang berkonflik tersebut.

"Perlu kita pelajari pada pertemuan semacam ini, kenapa terjadi konflik di banyak negara," kata Jusuf Kalla.

Konflik berkepanjangan tersebut pada akhirnya akan memberikan kerugian bagi umat. Jusuf Kalla mencontohkan, banyak yang menaksir bahwa untuk mengembalikan kondisi Suriah seperti sebelum perang butuh waktu antara 30-40 tahun. Oleh karena itu, Jusuf Kalla menyerukan kepada seluruh umat muslim agar dapat bersatu menyelesaikan konflik tersebut sehingga tercipta kemajuan umat.

"Kita tidak bisa menyelesaikan dengan satu kali pertemuan, tapi kita membutuhkan pertemuan untuk mencapai perdamaian yang hakiki karena itulah cara kita memajukan umat," ujar Jusuf Kalla.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement