Rabu 27 Jun 2018 14:58 WIB

Peran Penting Indonesia dalam Penyebaran Islam Wasathiyah

Indonesia dinilai memiliki hubungan baik dengan negara-negara Islam.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Umat Islam melaksanakan shalat (ilustrasi).
Foto: Antara/Retno Esnir
Umat Islam melaksanakan shalat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  BAGHDAD -- Indonesia, sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia memiliki peranan penting guna menyebarkan Islam Wasathiyah ke seluruh dunia. Indonesia dinilai memiliki hubungan baik dengan negara-negara Islam.

Anggota delegasi Indonesia, Ikhwanul Kiram Mashuri menjelaskan, dengan segala potensinya Indonesia bisa mendamaikan dan saling diskusi juga tukar pikiran dengan pengalaman masing masing. Juga untuk bekerja sama menanggulangi ideologi radikal di masyarakat.

"Termasuk mendamaikan dan mempertemukan pihak pihak yang berbada pandangan politik di Irak. Dan itulah yang diupayakan oleh Dubes Indonesia untuk Irak Bambang Antarikso," kata Kiram.

Menurut Mantan Pemimpin Redaksi Harian Republika ini menilai, apa yang terjadi di suatu negara pasti akan berpengaruh ke negara lain. ISIS misalnya, kini pengaruhnya sudah sampai Indonesia.

Sejumlah tokoh muslim Indonesia tengah mengikuti Konferensi Internasional tentang Moderasi dan Islam Wasathiyah di Baghdad, Irak. Ada tujuh orang yang mewakili Indonesia dalam konferensi tersebut, di antaranya Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Muhyiddin Junaidi.

KH Muhyiddin mengatakan bahwa Indonesia memiliki kepentingan dalam konferensi tersebut untuk menyebarkan Islam Wasathiyah ke dunia. "Kita sangat berkepentingan untuk mengekspor Islam wasathiyah ke manca negara dan pengalaman Jakarta menjaga stabilitas dan pembangunan berkesinambungan serta kerukunan," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (27/6).

Konferensi ini diikuti oleh delegasi tokoh muslim dari 20 negara dan berlangsung selama dua hari di Baghdad sejak Selasa (26/6) kemarin hingga Rabu (27/6) hari ini. Menurut KH Muhyiddin, dalam konferensi tersebut  banyak dibahas tentang radikalisme dan terorisme.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement