Rabu 20 Jun 2018 07:43 WIB

Lantunan Simtudduror di Hong kong

Simtudduror adalah shalawat dan nasyid yang berisi pujian kepada Rasulullah.

Ustaz Khumaini Rosadi
Foto: Dok Pribadi
Ustaz Khumaini Rosadi

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: H. Khumaini Rosadi, SQ, M.Pd.I )*

Cover Musik gambus sabyan memang benar-benar membius semua kalangan. Dari orang tua, anak muda, laki-laki dan perempuan, bahkan anak-anak jadi menyukai jenis musik yang sudah lama tidak hits lagi.

Di hari lebaran ini, (15/6), saya dan Ustaz Ismail Hasan (Dai Ambassador Dompet Dhuafa) bermain ke shelter Pengurus Cabang Internasional Nahdlatul Ulama Hong Kong (PCI NU HK) di dekat Stasiun MTR (Mass Transit Railway) – Causeway Bay.

Di Shelter PCI NU HK, bertemu dengan Ustaz Halaby Majdi, dai asal Banjarmasin Kalimantan Selatan. Setelah shalat ashar dan berkumpul dengan teman-teman dai NU yang lain yang berjumlah 10 orang, kami bershalawat bersama sambil mengisi meriahnya lebaran di Hong Kong. Mulai dari lagu khas Sabyan sampai lagu khas Habib Syekh atau biasanya disebut dengan simtudduror.

Simthud Duror adalah shalawat dan nasyid yang berisi pujian pada Rasulullah yang ditulis oleh Habib Ali bin Husein Al-Habsyi atau disebut juga Rawi Habsyi. Maulid habsyi ini berisi lafaz dan bacaan yang baik seperti shalawat kepada Nabi, ayat ayat Alquran hingga kisah, dan riwayat Rasulullah SAW. Terdapat beberapa bait dan rawi dalam maulid ini dan biasanya setiap satu atau dua rawi akan diselingi dengan pembacaan lantunan qasidah.

Suasana di sore itu sangat meriah dan bahagia sekali. Semua Dai bersholawat bersama yang dipimpin oleh Ustaz Ismail Hasan sambil memukul rebana atau hadroh. Jauhnya jarak kami dari keluarga di Indonesia selama satu bulan Ramadhan jadi terasa dekat dengan lantunan shalawat.

Sebagaimana pesan dalam alquran, setelah Ramadhan usai, hendaklah kita bertakbir membesarkan nama Allah SWT. Caranya bisa dengan bertakbir, bershalawat, bersilaturrahim, bersedekah, dan berbuat kebaikan yang lainnya. Semoga dengan simtudduror, kita bisa mengagungkan Allah SWT dan meneladani rasulullah dengan bershalawat sebanyak-banyaknya.

)* Corps Dai Ambassador Dompet Dhuafa (CORDOFA), Tim Inti Dai Internasional dan Multimedia Jam’iyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah (TIDIM JATMAN).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement