REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin bersyukur tahun ini seluruh umat Islam di Indonesia bahkan di dunia bisa bersama-sama merayakan Idul Fitri. Hal ini menurutnya merupakan sesuatu berkah dan anugerah yang patut disyukuri dan dipetik hikmahnya.
"Anugerah Allah harus mampu kita petik hikmah di balik ini, bahwa kebersamaan di internal umat Islam harus mampu kita jaga, kita pelihara dan kita rawat bersama," kata Lukman di rumah dinasnya, Jumat (16/6).
Ia menyampaikan, tantangan umat Islam kedepan semakin tidak sederhana. Banyak persoalan mendasar terkait pendidikan, kemiskinan dan kesejahteraan secara umum. Ini semua adalah tantangan umat kedepan.
Infografis Seni dan Sains Meminta Maaf
Ia mengatakan, yang tidak kalah penting, bagaimana supaya umat Islam mampu memahami esensi ajaran agama dengan baik. Artinya jangan sampai terpengaruh atau terperdaya. Niatnya ingin membela agama tapi justru menimbulkan hal yang secara esensial bertentangan dengan nilai agama itu sendiri.
"Ini yang menurut hemat saya tantangan kita, bagaimana melalui momentum Idul Fitri ini yang hakikatnya adalah mengajak kita kembali ke esensi kemanusiaan kita, memahami esensi panutan kita Rasulullah dan esensi Tuhan kita," ujarnya.
Lukman menjelaskan, karena hanya yang memahami Tuhan, yang akan memahami keberadaan eksistensi dirinya sebagai manusia. Ketika orang memahami eksistensi dirinya, maka orang tersebut bisa memberikan kemaslahatan bagi lingkungan sekitarnya.
"Idul fitri harus dimaknai seperti itu, kembali memahami diri kita sendiri dengan cara memahami siapa Tuhan kita dan memahami esensi ajaran agama kita," terangnya.