Kamis 14 Jun 2018 09:56 WIB

Malang Segera Miliki Little Makkah dan Madinah

Pondok pesantren modern itu akan terintegrasi dengan wisata religi.

Sejumlah jamaah berjalan di area masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi. Jumlah jamaah di dua kota suci (Haramain) pada bulan ramadhan meningkat .
Foto: Hamad I Mohammed/Reuters
Sejumlah jamaah berjalan di area masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi. Jumlah jamaah di dua kota suci (Haramain) pada bulan ramadhan meningkat .

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Malang, Jawa Timur, dalam waktu dekat segera memiliki Little Masjid al-Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah yang akan dibangun seorang pengusaha Kota Malang, Iwan Kurniawan.

"Little Makkah dan Madinah ini nantinya menjadi satu kesatuan dengan pembangunan pondok pesantren modern dan replika masjid-masjid Wali Songo yang menjadi kekhasan wisata religi yang kami bangun nanti," kata Iwan yang juga Komisaris Utama PT Anugerah Citra Abadi (ACA) itu setelah penutupan Pekan Islami ke-12 yang diselenggarakan perusahaan tersebut, Rabu (13/6) malam.

Iwan mengatakan, ponpes modern itu akan terintegrasi dengan wisata religi yang dibangun di atas lahan seluas 20 hektare. "Sebenarnya lahan untuk pembangunan ponpes dan kawasan wisata religi itu sudah ada di kawasan Banjararum, Singosari, Kabupaten Malang. Namun, karena tergusur proyek jalan tol Malang-Pandaan, saya harus segera mencari lahan alternatif," ujarnya.

Untuk menemukan lahan yang cocok dengan luasan yang sama (20 hektare) atau lebih di Kota Malang sudah sulit. Oleh karena itu, dia membidik Kabupaten Malang. Namun, lokasi itu harus berhawa sejuk dan ada sumber air untuk memenuhi kebutuhan ponpes dan wisatawan.

Menyinggung pembangunan Little Makkah dan Madinah yang terintegrasi dengan ponpes dan masjid-masjid Wali Songo itu, Iwan mengatakan, diusahakan tahun ini juga sudah mulai dibangun. Hal itu agar tiga tahun ke depan sudah tuntas dan bisa dimanfaatkan santri dan santriwati. Paling tidak pada 2021 sudah berjalan.

"Santri dan santriwati yang kami inginkan adalah anak-anak usia dini hingga 12 tahun, bahkan orang tua santri nantinya juga boleh tinggal (menginap) di pondok. Untuk gurunya sudah kami siapkan. Kami sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk ponpes yang ada di Malang Raya dan lainnya," katanya.

Selain sebagai ponpes dan kawasan wisata religi, kata Iwan, pola pendidikan santri dan santriwati juga didukung dengan sekolah formal (reguler). "Kami ingin menjadikan ponpes terintegrasi dengan banyak hal yang bermanfaat bagi semua, termasuk bagaimana mengajari santri untuk bercocok tanam di kawasan ponpes," ucapnya.

Selama Pekan Islami berlangsung, sedikitnya 20 ribu anak yatim, kaum duafa, dan hafiz serta guru ngaji di wilayah Malang Raya mendapatkan bantuan (santunan) dari pengusaha tersebut. Selain memberikan santunan, PT ACA juga memberikan parsel kepada fatayat dan ulama serta menyediakan sekitar 30 ribu sajadah untuk shalat Id.

Acara Pekan Islami bakal ditutup dengan malam takbir di halaman PT ACA yang disulap menjadi masjid berarsitektur Maroko. Malam takbiran akan dimeriahkan dengan kehadiran Nella Kharisma. Sebelumnya, sejumlah artis kondang juga dihadirkan untuk menghibur anak-anak panti asuhan penerima santunan, yakni Anang, Ashanty, Aurel, Biyan eks D'Bagindas, dan Gwen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement