Kamis 31 May 2018 05:58 WIB

BMH Gelar Workshop Manajemen Pengelolaan Pesantren Tahfiz

Workshop diikuti 15 pesantren tahfiz dari beberapa provinsi.

Suasana workshop pesantren tahfizh yang diadakan oleh BMH.
Foto: Dok BMH
Suasana workshop pesantren tahfizh yang diadakan oleh BMH.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pada bulan Ramadhan penuh berkah, Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) makin giat mengisi dengan penguatan program mainstream, yakni dakwah dan pendidikan. Setelah menggelar penugasan dai muda di Ciomas, Bogor, Jawa Barat, BMH langsung menjalankan program workshop pengelolaan pesantren tahfiz di Depok, Jawa Barat, Selasa-Rabu (29-30/5).

"Kegiatan ini diikuti oleh 15 pesantren tahfiz dari beberapa provinsi di Indonesia dan diharapkan dapat menjadi model pengembangan pesantren tahfiz masa depan. Pesantren dengan keunggulan yang tidak saja mampu menghafal Quran, tetapi juga bagaimana menjadi pesantren yang berdaya dan mampu melahirkan santri-santri penghafal Quran yang visioner," kata Ketua Umum Laznas BMH pusat, Marwan Mujahidin, melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (30/5).

Ia menambahkan, program ini sepenuhnya didukung oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Baznas dalam hal ini mendorong kiprah Laznas di bawah ormas untuk makin menguatkan peran dan kiprahnya di tengah-tengah masyarakat.

photo
BMH menggelar workshop pesantren tahfizh yang diikuti 15 pesantren tahfozh dari beberapa provinsi di Indonesia.

Kepala Pesantren Tahfizh Hidayatullah Jayapura Ustaz Mus Mulyadi mengaku beruntung dengan diselenggarakannya program ini.

"Saya merasa sangat beruntung, Laznas BMH menggelar acara semacam ini. Terlebih program ini berupa workshop sehingga saya dan tim di Jayapura langsung dapat bekerja dengan lebih baik ke depannya membina generasi Qurani, yang tak sekadar hafal Quran, tapi juga berdaya dan memiliki tujuan-tujuan mulia dalam kiprah di masyarakat nantinya," ucapnya.

Program pesantren tahfiz secara nasional mulai dikembangkan dan diperkuat oleh Laznas BMH karena antusiasme masyarakat yang sangat tinggi dan banyaknya dai tangguh BMH yang aktif mengurus pesantren tahfiz.

"Tentu saja ini sebagai langkah awal dan BMH mesti terus mengawal agar program ini dapat benar-benar terwujud dengan baik. Untuk itu, BMH sangat membuka diri untuk sinergi guna lahirnya generasi saleh masa depan. Terlebih ini adalah program yang berkelanjutan," kata Marwan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement