Selasa 29 May 2018 18:12 WIB

Kemenag Tegaskan tak Cabut Daftar Rekomendasi Mubaligh

Daftar mubaligh justru sedang diteruskan ke MUI untuk ditindaklanjuti.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Indira Rezkisari
Daftar 200 mubaligh yang direkomendasikan Kemenag
Foto: Kementerian Agama
Daftar 200 mubaligh yang direkomendasikan Kemenag

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Daftar ustaz atau mubaligh yang direkomendasikan Kementerian Agama (Kemenag) untuk menyampaikan ceramah telah menimbulkan kontroversi. Kemenag menegaskan tidak mencabut daftar rekomendasi mubaligh tersebut.

Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kemenag, Mastuki membantah pernyataan yang menyebutkan bahwa Kemenag telah mencabut daftar rekomendasi ustaz tersebut. "Kemenag tidak mencabut daftar tersebut," kata Mastuki saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (29/5).

Ia mengatakan, Kemenag memang tidak mencabut daftar ustaz yang direkomendasikan. Melainkan, kata dia, daftar yang masuk ke Kemenag diteruskan ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang merupakan representasi organisasi masyarakat (ormas) untuk ditindaklanjuti sesuai fungsi MUI.

Baca juga: Kemenag: Usulan Daftar Mubaligh Kini Capai 600 orang

Saat ini, Mastuki melanjutkan bahwa Kemenag masih menerima ratusan usulan masyarakat (baik secara individu maupun lembaga) terkait nama ustaz yang bisa direkomendasikan nantinya. Kemenag sebelumnya membuka usulan dari masyarakat melalui nomor WhatsApp yang disediakan. "Daftar tersebut sudah kami verifikasi dan selanjutnya akan kami serahkan ke MUI," tambahnya.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin sebelumnya mengatakan, bahwa daftar mubaligh itu dikeluarkan untuk menjawab pertanyaan masyarakat terkait mubalig yang pas untuk berceramah. Namun, daftar 200 mubaligh itu dikatakan belum rampung dan jumlahnya masih akan terus bertambah.

Sementara itu, Ketua Komisi 8 DPR Ali Taher sebelumnya mengatakan, bahwa daftar rekomendasi Kemenag itu memiliki maksud mulia untuk menjaga kualitas mubaligh. Namun, ia menganggap hal itu belum diperlukan karena masyarakat Indonesia masih membutuhkan ribuan mubaligh. (Kiki Sakinah)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement