REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) terus berupaya memberikan layanan zakat bagi masyarakat. Terbaru, Baznas memiliki Layanan aktif (LAB) yang diklaim menjadi garda depan dalam memecahkan masalah sosialmasyarakat.
Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas, Mohd Nasir Tajang mengatakan, layanan ini merupakan lembaga yang difungsikan untuk memberikan bantuan langsung kepada mustahik, dengan berkeliling mendatangi rumah-rumah mustahik yang membutuhkan kebutuhan darurat.
"Kebutuhan darurat ini seperti pengobatan atau pemenuhan kebutuhan pokok lainnya, yang jika tidak ditangani cepat akan berakibat semakin buruk kepada keadaan mustahik," ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id, Jakarta, Ahad (27/5).
Menurut Nasir, pada awal aksinya, tim ini bernama Pasukan Umar bin Khattab. Di mana, Pada Ramadhan 1437H Pasukan Umar Bin Khattab memberikan layanan langsung dengan mendatangi dan menyalurkan bantuan kepada mustahik yang membutuhkan di seputar wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Ini, kata dia, didasari tingkat kemiskinan wilayah Jakarta dan sekitarnya yang tinggi serta banyaknya kebutuhan mendesak tidak dapat dipenuhi oleh sebagian kaum dhuafa. Mereka berkeliling mencari mustahik untuk menyalurkan zakat serta bantuan lain seperti makanan dan pengobatan.
Dikatakan Nasir, layanan ini terinspirasi dari Khalifah UmarBin Khatab yang sering blusukan (berkeliling wilayah di bawah kepemimpinannya)dan berkunjung ke rumah orang-orang miskin. Setiap hari selama Ramadan, Pasukan Umar bin Khatab menyisir wilayah Jabodetabek dengan menggunakan lima unit mobil.
Tim juga memverifikasi mustahik melalui kerja sama denganRT/RW setempat. Layanan ini adalah layanan cepat, dari survei hingga pemberian bantuan dilakukan dalam tempo singkat. Jika survei dilaksanakan pagi hari, padasiang hari bantuan sudah bisa disalurkan.
"Besarnya bantuan tergantung kebutuhan mustahik. Kebutuhan yang lebih besar dan tidak bisa ditangani oleh program ini, dilayani program Baznas lain, seperti Rumah Sehat Baznas(RSB) dan program-program pendayagunaan ekonomi," ungkapnya.