Selasa 15 May 2018 16:39 WIB

Kilau Taj Mahal yang Meredup

Taj Mahal yang terkenal sebagai bangunan putih, menunjukkan perubahan warna.

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agung Sasongko
Taj Mahal
Foto: antara
Taj Mahal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Taj Mahal jadi perhatian kini, bukan hanya oleh para turis, melainkan juga oleh Mahkamah Agung India. Mahkamah Agung India turun tangan karena Taj Mahal yang terkenal sebagai bangunan putih, menunjukkan perubahan warna.

Dua hakim Mahkamah Agung India, Madan Lokur, dan Deepak Gupta, menganalisis foto Taj Mahal yang dikumpulkan para pemerhati lingkungan. Para pemerhati lingkungan mengkhawatirkan dampak banjir lumpur, kotoran serangga, dan polusi bisa lebih buruk terhadap Taj Mahal. Banjir lumpur terbaru terjadi pada Januari lalu dan proses pembersihannya akan berlangsung hingga akhir tahun ini.

Polusi dan serangga membuat warna bangunan Taj Mahal mulai kekuningan, kecokelatan, dan kehijauan. Mengingat musoleum yang dibangun Raja Dinasti Mughal, Shah Jahan, untuk istrinya, Mumtaz Mahal, ini adalah salah satu bangunan terkenal di dunia, Mahkamah Agung India menginstruksikan agar pihak terkait segera menangani hal ini.

photo
Taj Mahal

Mahkamah Agung India menyayangkan Pemerintah India yang terkesan abai terhadap bangunan abad ke-17 yang berada di Kota Agara, Provinsi Uttar Pradesh ini. Karena itu, Mahkamah Agung memerintahkan Pemerintah India untuk berkonsultasi dengan para ahli di dalam ataupun di luar negeri untuk menun tas kan segera persoalan ini.

Mulai kusamnya warna Taj Mahal bukanlah masalah satu-satunya. Pemeritah India pernah menutup ribuan pabrik di dekat Taj Mahal untuk mencegah polusi yang dapat mengotori bangunan bersejarah di dekat Sungai Yamuna itu.

Namun, Taj Mahal secara berkala selalu di terjang banjir lumpur yang sebagian partikelnya ter tinggal menempel, dan mengubah warna bangunan Taj Mahal.

photo
Taj Mahal

Banyak sebab

Seperti dilansir laman BBC, ada beberapa sebab hingga Taj Mahal yang putih ber ubah war na menjadi ke kuningan, kecokelatan, bah kan kehijauan.

* Kotoran serangga

Sungai Yamuna sarat dengan polutan yang menarik serangga berkerumun di sana. Serangga itu kemudian hinggap di dinding Taj Mahal dan meninggalkan kotor an di sa na. Pemerintah India sudah pernah mem ber sihkan Taj Mahal, tapi tak banyak efeknya.

Aktivis lingkungan DK Joshi mengatakan, invasi serangga Chironomus calligraphus yang meninggalkan kotoran di dinding Taj Mahal membuat beberapa sisi bangunan jadi kehijauan. Joshi bahkan melayangkan petisi kepada Dewan Lingkungan Nasional dan menyatakan ledakan populasi serangga Chironomus calligraphus menimbulkan masalah serius dan mengancam kecantikan monumen Taj Mahal.

photo
Serangga Chironomus Calligraphus

Joshi menyatakan, ada 52 saluran drainase yang membuang limbahnya langsung ke Sungai Yamuna yang melintas di belakang Taj Mahal. Akibatnya, aliran Sungai Yamuna tersendat sehingga ikan-ikan yang biasa memakan larva serangga banyak yang mati. Hal itu memicu populasi Chironomus calli graphus berkembang cepat.

 

Kotoran yang ditinggalkan Chironomus calligraphus di dinding marmer Taj Mahal bisa dibersihkan dengan cara digosok. Para pekerja dari Archaeological Survey of India (ASI) sudah pernah melakukannya. Hanya, penggosokan yang terlalu sering bisa merusak marmer.

Menurut Joshi, solusi inte gral yang sangat bisa dilakukan adalah mem bersihkan Sungai Yamuna. Pemerintah Uttar Pradesh sendiri tengah mencari tahu per soalan di balik ini semua.

* Polusi dan lumpur

Dibangun oleh Shah Jahan sebagai muso leum untuk istrinya, Mumtaz Mahal yang mening gal saat melahirkan anak mereka, Taj Mahal sering disebut sebagai keajaiban duni an. Mo numen ini juga merupakan salah satu mo numen dengan jumlah pengunjung terba nyak, baik wisatawan domestik, wisa tawan asing, selebritas, hingga pejabat dunia tiap tahunnya.

Polusi akibat industri di Agra dan kilang minyak di sana berdampak negatif terhadap Taj Mahal. Bangunan marmer putih itu mu lai menguning. ASI mencoba menang gu langinya dengan pembersihan menggunakan lumpur, seolah Taj Mahal adalah wanita yang sedang menggunakan masker wajah.

photo
Polusi udara. Ilustrasi

Perwakilan Departemen Kimia ASI Manoj Bhatnagar menyatakan, perawatan ba ngun an menggunakan lumpur ini merupakan cara pembersihan tradisional. Lumpur lem pung yang dicampur air dibalurkan ke din ding Taj Mahal lalu didiamkan selama 24 jam sampai kering kemudian dibilas. Cara ini dipakai wanita-wanita di India sejak lama untuk mencerahkan wajah.

Musoleum Taj Mahal sudah pernah diber sih kan dengan cara itu pada 1994, 2001, 2008 dan 2014. Bhatnagar mengatakan, gelombang panas yang menerjang India dan kondisi cuaca yang naik turun membuat lumpur cepat kering dan proses perawatan jadi kurang efektif.

* Pusat perbelanjaan

Pada November 2002, Pemerintah Provinsi Uttar Pradesh merencanakan pembangunan sebuah pusat perbelanjaan di dekat Taj Mahal. Namun, rencana itu terhenti. Sebab, Mah kamah Agung India memerintahkan relokasi pembangunan pusat perbelanjaan tersebut.

Otoritas setempat menyatakan, begitu pusat perbelanjaan itu beroperasi, wisatawan bisa mengunjungi Taj Mahal tanpa harus melalui jalan yang ramai dan berpolusi. Meski be gitu, para aktivis lingkungan tetap menolak karena pembangunan pusat perbelanjaan itu melanggar aturan tata lingkungan dan mengancam keberadaan Taj Mahal.

* Pusat kremasi

Selain pusat perbelanjaan, Mahkamah Agung India juga melarang pusat kremasi berbahan bakar kayu beroperasi di dekat Taj Mahal. Hal itu dilakukan untuk melindungi Taj Ma hal dari polusi udara akibat asap dan abu. Mahkamah Agung India meminta otoritas setempat untuk memindahkan krematorium berusia 200 tahun itu ke tempat lain.

 

Opsi alternatif lainnya adalah membuat krema torium tertutup menggunakan pembakaran listrik sehingga tingkat polusi bisa ditekan. Pemerintah Provinsi Uttar Pradesh setuju dengan hal itu. Tapi, mereka menghadapi protes warga Hindu sehingga kremasi tra disional itu masih belum berpindah tempat.

* Bom

Keamanan di sekitar Taj Mahal juga sempat terganggu dengan ancaman Alqaidah untuk menyerang musoleum itu. Ini bukan perta ma kali Taj Mahal jadi sasaran tembak ke lompok radikal. Sebelumnya ada pula an caman untuk meledakkan Taj Mahal dari ke lompok La skhar-e-Taiba yang berbasis di Pakistan.

Polisi mengatakan mereka melakukan in vestigasi dan menerima surat ancaman dari kelompok tersebut atas Taj Mahal. Namun, pihak Laskhar-e-Taiba membantah tuduhan itu dan menyebutnya sebagai propaganda untuk menyudutkan mereka.

Taj Mahal dikunjungi tujuh juta hingga delapan juta wisatawan tiap tahun. Pemerintah India berencana membatasi kunjungan wisa tawan domestik menjadi 40 ribu orang saja per hari. Tujuannya adalah untuk melindungi mu soleum berumur 400 tahun itu. Namun, upaya itu berdampak kurang sig nifikan. Mahkamah Agung India memberi wak tu sepekan kepada Pemerintah India untuk merespons instruksi ini. Mahkamah Agung India juga akan menggelar dengar pendapat untuk mencari solusi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement