REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua lembaga amil zakat nasional, Baznas dan Lazismu, kembali menyelenggarakan kegiatan bertajuk Ekspedisi Zakat Maluku 2018. Kegiatan ekpedisi zakat tahap dua ini dilaksanakan pada 10-13 Mei 2018.
Pertama, peluncuran program telah dilaksanakan pada 6 April 2018, di Pelabuhan Tulehu, Pulau Ambon dan berlangsung pada 7-8 April 2018 di Dusun Ory dan Dusun Namaa, Desa Pellaw, Pulau Haruku. Pimpinan program ekspedisi, Mahli Zainuddin Tago, mengatakan pada Ekspedisi Zakat kali ini, kegiatan dipusatkan di Desa Seppa, Pulau Seram. Kegiatan akan berlangsung pada Jumat-Sabtu, 11-12 Mei 2018).
Tujuan program mewujudkan kemandirian energi, dengan sasaran program untuk rumah ibadah yang membutuhkan tenaga listrik, khsususnya listrik ramah lingkungan. Ada empat paket panel surya yang akan diserahkan, dua paket untuk masjid dan dua paket untuk gereja. Bantuan ini menargetkan penerima manfaat langsung sekitar 1.200 jamaah, ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id, Jakarta, Sabtu (12/5).
Menurutnya, penyerahan bantuan untuk sekolah dalam bentuk program Save Our School. Program ini bertujuan membantu penyediaan prasarana dan sarana belajar bagi sekolah-sekolah yang sasarannya adalah sekolah-sekolah yang membutuhkan.
"Bantuan pendidikan ini menargetkan penerima manfaat langsung sejumlah 320 orang siswa sekolah," ucapnya.
Zainudin menyampaikan dari Tulehu, dalam ekspedisi ini juga dilaksanakan bakti sosial dalam bentuk pemeriksaan kesehatan. Tujuan dari layanan kesehatan tersebut untuk memberikan edukasi dengan melakukan penyuluhan kesehatan mengenai pola hidup sehat dan pemeriksaan kesehatan bagi masyarakat pesisir di pulau-pulau yang jauh dari jangkauan fasilitas kesehatan.
Target layanan kesehatan ini menyasar 300 orang penerima manfaat di tiga lokasi Desa Sepa, Desa Huameteno, dan Desa Tawane Wane. Program Ekspedisi Zakat Untuk Maluku tahap dua ini didukung oleh tiga orang tim medis, yang terdiri dari 1 dokter (dr. Yusrin dari Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang), 1 apoteker (saudari Mutiara, dari Prodi Farmasi) dan 1 perawat (saudara Faqih sebagai Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UMM).
Dalam kesempatan itu, menurut keterangan Tim Ekspedisi Zakat tahap dua, ada dinas kesehatan terkait yang mendukung penyediaan obat-obatan, yakni dari Dinas Kesehatan Propinsi Maluku dan Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah. Bahkan ada seorang dokter setempat, Nisa Tuasikal juga telah menemani program ini sejak Ekspedisi Zakat tahap pertama.
Program-program tersebut juga dinilai penting untuk memastikan bahwa menjelang Ramadan, paket sembako yang disalurkan terdiri dari beras, gula pasir, minyak goreng, susu, biskuit, dan teh. Program ini menyasar penerima manfaat langsung dengan target sejumlah 300 orang.
Selain itu, ada program yang tak kalah pentingnya, di antaranya penyuluhan pertanian dan penerjunan mahasiswa KKN. Untuk penyuluhan pertanian bagi masyarakat petani, diberikan program penyuluhan dalam bentuk pra dan pascaproduksi.
Untuk itu, diberikan juga bantuan peralatan pertanian sebanyak 30 orang penerima manfaat. Penyuluhan pertanian dilaksanakan oleh Majelis Pemberdayaan Masyarakat PWM Maluku.
Sedangkan penerjunan mahasiswa KKN dikemas dalam bentuk Mubaligh Hijrah. Program ini diikuti oleh 10 mahasiswa semester akhir yang akan tinggal bersama warga di tiga pulau selama Ramadan.
Dari program KKN ini diharapkan 320 orang dapat menerima manfaatnnya di berbagai lokasi pulau Maluku. Sebanyak 10 mahasiswa KKN yang diterjunkan berasal dari Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).