Sabtu 05 May 2018 10:44 WIB

Arab Saudi-Vatikan Tandatangani Perjanjian Bangun Gereja

Namun belum bisa diverifikasi mengenai isi perjanjian tersebut

Rep: Farah Noersativa/ Red: Esthi Maharani
Bendera Arab Saudi
Bendera Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID,  ARAB SAUDI -- Arab Saudi telah menandatangani perjanjian dengan Vatikan untuk membangun gereja bagi warga Kristen di Arab Saudi. Dilansir di Aljazirah, media daring Mesir Independent melaporkan perjanjian itu disetujui pada saat kunjungan Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama Vatikan, Jean-Louis Tauran. Dia berkunjung ke kerajaan Arab Saudi pada April lalu. Namun belum bisa diverifikasi secara independen oleh Aljazirah mengenai isi perjanjian itu.

Dalam sebuah wawancara dengan Vatikan News, Tauran menegaskan sebuah deklarasi telah ditandatangani yang membuka jalan bagi dialog lebih lanjut. Namun Tauran tidak menyebutkan  perihal perjanjian pembangunan gereja di masa depan di Arab Saudi. Pada April lalu, Tauran mengunjungi Kerajaan Arab Saudi. Dia bertemu dengan pejabat tingkat tinggi termasuk Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud pada kunjungannya itu.

"Selama pertemuan, saya sangat menekankan pada titik ini, bahwa orang Kristen dan non-Muslim dibicarakan dengan baik di sekolah dan bahwa mereka tidak pernah dianggap warga kelas dua," kata Tauran kepada Radio Vatikan setelah kepulangannya.

Laporan pertemuan rahasia antara pejabat Vatikan dan orang-orang dari kerajaan Saudi telah beredar mengenai pembangunan tempat ibadah. Diketahui, Arab Saudi saat ini melarang praktik agama selain Islam. Pertemuan ini tampaknya hanya satu dalam sejarah panjang negosiasi dan pembicaraan perdamaian antara komunitas Muslim dan Kristen. Seperti Paus Tawadros II, Paus Gereja Ortodoks Koptik Alexandria yang bertemu dengan Bin Salman pada awal Maret. Paus Koptik tidak memiliki apa pun kecuali pujian untuk pangeran muda Saudi, yang katanya mewakili cara berpikir yang terbuka dan modern. 

 

"Kunjungan Pangeran Mahkota Saudi sangat menyenangkan. Dan saya sangat terkesan dengan kepribadian dan senyumnya, serta pengetahuan dan pemahamannya tentang sejarah dan kejadian terkini,” kata Paus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement