REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Alumni Al Azhar diharapkan istiqamah membangun Islam wasatiyah (moderat) di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Hal tersebut disampaikan Ketua MUI Sulawesi Selatan yang juga alumni Al Azhar, Anregurutta Farid Wajdi dalam halaqah kebangsaan alumni Al Azhar di Solo pada Selasa (1/5) sore.
Faridz mengatakan Islam wasatiyah yang didengungkan Al Azhar sejak lama dapat menjadi solusi permasalahan yang tengah dihadapi bangsa Indonesia. "Ajaran wasatiyah didengungkan Al Azhar, karena itu kita semua alumni Al Azhar istiqamah di dalam wasatiyah, tentunya yang bisa mendamaikan keadaan adalah kita," ujarnya.
Ia mengajak alumni Al Azhar untuk mengambil jalan tengah saat menghadapi permasalahan yang memunculkan perbedaan pendapat. Selain itu, Faridz juga mengajak alumni Al Azhar mencari pemimpin yang mengamalkan prinsip wasatiyah.
Halaqah kebangsaan alumni Al Azhar menjadi pembuka dari rangkaian silaturahim Grand Syekh Al Azhar Ahmad Muhammad Ath Thayyeb dengan Ikatan Alumni Al Azhar Kairo, Mesir di Indonesia. Grand Syekh Al Azhar memberi tausiyah dalam pertemuan yang berlangsung Selasa malam (5/1).
Grand Syekh Al Azhar ke Indonesia untuk menghadiri Konsultasi Tingkat Tinggi (KTT) Ulama dan Cendekiawan Muslim Dunia di Bogor 1-3 Mei. Grand Syekh Al Azhar menyempatkan waktu bertemu dengan para alumni Al Azhar Indonesia. Selain itu, rencananya Grand Syekh juga akan mengisi kuliah umum dan berkunjung ke Ponpes Gontor Putri di Ngawi, Jawa Timur pada Rabu (5/1).