REPUBLIKA.CO.ID, MANAMA -- Kementerian Pekerjaan, Urusan Kotamadya dan Perencanaan Kota di Bahrain telah mengeluarkan izin membangun kembali Masjid Al-Mehzaa di Manama, Ibu Kota Bahrain. Dilansir di Bahrain News Agency, Senin (30/4), izin tersebut dikeluarkan berkoordinasi dengan Kementerian Peradilan, Urusan Islam dan Wakaf.
Yang Mulia Perdana Menteri Pangeran Khalifa bin Salman Al Khalifa pada Sabtu lalu memberi arahan untuk mengambil prosedur yang diperlukan guna membangun kembali Masjid Al-Mehzaa sesegera mungkin. Dalam arahannya, Al Khalifa menekankan monumen keagamaan harus dibangun sesegera mungkin dengan cara mempertahankan status historis dan peran keagamaannya. Langkah ini, menurutnya, diperlukan untuk memastikan monumen keagamaan tersebut tetap berbeda dari praktik ilegal.
Hingga kini, ibadah shalat tidak dilakukan di Masjid Al Mehzaa karena kondisi strukturalnya. Karena itu, Al Khalifa mengeluarkan perintah kepada Kementerian Peradilan, Urusan Islam dan Wakaf untuk bekerja sama dengan otoritas yang berwenang dalam membangun kembali Masjid Al-Mehzaa.
Menteri Pekerjaan, Urusan Kotamadya dan Perencanaan Kota Essam bin Abdulla Khalaf memberi penghormatan kepada Perdana Menteri. Ia memuji keseriusannya dalam membangun dan merekonstruksi masjid dan tempat ibadah di seluruh negeri. Dia mengatakan, izin pembangunan masjid itu dikeluarkan melalui Lembaga Pengawas Modal begitu setelah Perdana Menteri memberi arahan untuk membangun kembali masjid yang merupakan ikon di Manama tersebut.
Menteri Peradilan, Urusan Islam dan Wakaf, Shaikh Khalid bin Ali Al Khalifa, mengatakan kementerian tersebut telah memulai langkah dalam melaksanakan rencana untuk mengubah masjid Al Mehzaa berkoordinasi dengan kementerian dan badan-badan terkait. Ia juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Perdana Menteri atas perhatiannya terhadap rumah-rumah ibadah.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
