Sabtu 21 Apr 2018 16:20 WIB

Ustazah Dinilai Harus Mampu Berdakwah Melalui Tulisan

Kegiatan Republika Akademi memberikan pelatihan seputar jurnalistik.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agus Yulianto
Puluhan ustazah ikut pelatihan jurnalistik di Kantor Harian Republika, Sabtu (21/4).
Foto: Republika/Fuji E Permana
Puluhan ustazah ikut pelatihan jurnalistik di Kantor Harian Republika, Sabtu (21/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Republika bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta menggelar pelatihan jurnalistik untuk para ustazah di Kantor Republika pada Sabtu (21/4). Pelatihan jurnalistik tersebut mengusung tema 'ustazah gemar menulis'.

 

Redaktur Pelaksana Harian Republika Subroto mengatakan, ustazah mempunyai kemampuan dakwah secara lisan, tetapi semestinya juga mempunyai kemampuan dakwah dalam bentuk tulisan. Melalui pelatihan jurnalistik untuk para ustazah diharapkan mereka akan bisa berdakwah melalui tulisan.

 

"Kita berharap setelah pelatihan ini nantinya paling tidak para peserta bisa berkontribusi untuk lingkungannya, mereka (peserta) bisa menulis di buletin internnya, madingnya dan media massa," kata Subroto.

 

Dikatakan Subroto, setelah peserta ikut pelatihan jurnalistik, mereka mendapat gambaran yang luas tentang dunia penulisan. Sehingga, mereka dapat lebih berkembang lagi. "Mereka awalnya hanya bisa berdakwah melalui lisan, setelah ikut pelatihan akan bisa berdakwah melalui tulisan juga," ujarnya.

 

Menurutnya, para peserta sebenarnya ingin menulis, tapi menghadapi kesulitan karena belum tahu cara memulai membuat tulisan jurnalistik. Hal-hal yang peserta pertanyakan di antaranya, apa yang harus ditulis, gagasannya dari mana, dan tulisannya akan disampaikan ke mana. Sekarang wawasan peserta dibuka dan diajari cara menulis artikel dan opini.

 

"Kita berharap setelah ini mereka bisa aktif menulis dengan panduan-panduan yang sudah kita sampaikan ke mereka," ujarnya.

 

Subroto yang juga menjadi pemateri pelatihan jurnalistik untuk para ustazah menjelaskan, pelatihan jurnalistik untuk ustazah tidak berhenti sampai di sini. Waktu untuk memberikan materi dan praktik dinilai belum cukup. Setelah ini akan dibuat wadah atau grup. Sehingga, melalui wadah tersebut mereka bisa berdiskusi dan latihan menulis secara terus menerus sampai mereka bisa menulis.

 

Peserta pelatihan jurnalistik diikuti puluhan ustazah dari berbagai wilayah di Jakarta. Pelatihan jurnalistik tersebut termasuk bagian dari program Republika Akademi. Kegiatan Republika Akademi memberikan pelatihan seputar jurnalistik. Republika Akademi juga terbuka untuk umum.

 

Ketua Komisi Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Remaja MUI DKI Jakarta, Faizah Ali Sibromalisi mengatakan, MUI DKI Jakarta bekerja sama dengan Republika menyelenggarakan pelatihan jurnalistik untuk para ustazah karena ada kebutuhan mendesak. Sekarang ceramah tidak hanya disampaikan secara lisan tapi juga harus dengan tulisan.

 

Ia menjelaskan, mengingat perkembangan media sosial sudah sangat maju. Dinilai kemampuan menulis perlu dilatih agar bisa memberikan ceramah dalam bentuk tulisan. "Mereka (ustazah) bisa menyampaikan dakwah secara sistematis melalui tulisan, ceramah dalam bentuk tulisan bisa diakses dengan mudah," ujarnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement