Rabu 18 Apr 2018 16:04 WIB

Kedangkalan Literasi Umat Jadi Musuh Bersama

Kejayaan Islam karena kemampuan literasi yang kuat setiap individu.

Pengunjung memenuhi  Islamic Book Fair ke 17 di JCC, Jakarta, Rabu (18/4).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Pengunjung memenuhi Islamic Book Fair ke 17 di JCC, Jakarta, Rabu (18/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta menggelar Islamic Book Fair (IBF) 2018 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan pada 18-22 April 2018. IBF 2018 mengusung tema Meraih Kejayaan Islam Melalui Literasi.

Ketua Ikapi DKI Jakarta, Hikmat Kurnia mengatakan, tanpa kemampuan literasi yang baik tidak akan lahir individu yang hebat. Itu sebabnya IBF tahun 2018 mengusung tema Meraih Kejayaan Islam Melalui Literasi. "Sayangnya ini data yang berkembang hanya ada satu dari seribu orang Indonesia yang membaca buku secara rutin," kata Hikmat saat pidato pembukaan IBF 2018 di JCC, Rabu (18/4).

Ia menerangkan, untuk menjadi pemimpin maka umat Islam harusnya punya impian hebat atau punya musuh bersama. Sebab hal itulah yang akan mampu menyatukan potensi umat. Kalau impian hebat belum punya maka perlu menciptakan musuh bersama.

Menurutnya, sepertinya kedangkalan kemampuan literasi umat layak dijadikan musuh bersama. Sebab kedangkalan literasi adalah akar dari kebodohan dan akar dari kemunduran peradaban. Kemampuan literasi yang baik dapat memberdayakan dan meningkatkan kualitas individu, keluarga, masyarakat, bangsa serta umat manusia.

"Jika Islam hendak meraih kejayaannya, maka suka tidak suka kita harus memperkuat kemampuan literasi setiap individu," ujarnya.

Ia menyampaikan, IBF 2018 mengusung tema Meraih Kejayaan Islam Melalui Literasi juga karena sekarang era informasi yang sangat melimpah. Maka dibutuhkan kecerdasan literasi untuk memilah mana informasi yang mencerahkan dan mana yang sekedar sampah.

Terkait minimnya orang yang gemar membaca buku di Indonesia, menurut Hikmat, hal tersebut menjadi pekerjaan rumah yang sangat besar bagi Bangsa Indonesia. Hebohnya hoaxdi Indonesia adalah bukti nyata bahwa umat tidak punya kemampuan saring sebelum sharing. Hal ini terjadi mungkin karena pendeknya pikiran dan dangkalnya pemahaman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement