Senin 16 Apr 2018 15:45 WIB

Sains Islam Jaga Ilmu Pengetahuan Masa Lampau

Ajaran Islam mendorong lahirnya gairah intelektual di kalangan kaum Muslim.

 Ilmuwan Muslim penemu optik (ilustrasi).
Foto: emel.com
Ilmuwan Muslim penemu optik (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rangkaian inovasi yang diusung ilmuwan Muslim pada abad pertengahan mengundang decak kagum dari para sejarawan dan sarjana di masa berikutnya. Cendekiawan, Bertrand Russel, mengatakan, pencapaian teknik di era Islam seolah melampaui zamannya. Energi intelektual yang membuncah membuat tradisi inovasi berkembang pesat.

Dengan itu, sains Islam turut memelihara ilmu pengetahuan masa lampau dan mentransfernya ke seluruh dunia. Sedangkan ilmuwan lainnya, seperti Abdus Salam, George Saliba, serta John M Hobson menyatakan ajaran Islam mendorong lahirnya gairah intelektual di kalangan kaum Muslim pada masa kekhalifahan.

 

Sedangkan Robert Briffault menyebut sains Islam sebagai fondasi penting kemajuan sains modern. Inovasi, pembaruan, dan kreativitas para ilmuwan Muslim, papar Will Durant, Muhammad Iqbal, dan Fielding Garrison, berpengaruh besar terhadap metode sains empiris, eksperimental, dan pendekatan kuantitatif.

Bernard Lewis mengatakan, salah satu yang bisa dikedepankan adalah buku yang ditulis Ibnu Haytham, Book of Optics. “Buku ini diakui merupakan peletak dasar di bidang optik serta teknik visual,” katanya. Sementara itu, dalam History of Science and Technology in Islam, dinyatakan abad pertengahan Islam ditandai hadirnya peradaban yang dinamis.

Sebagian besar prestasi sains dicapai melalui penciptaan peralatan di bidang teknik sipil, medis, sains, dan sebagainya. Tradisi inovasi tak sekadar berlangsung pada aspek teknik, tapi juga merambah bidang pengetahuan humaniora, seni, dan budaya. Periode itu juga terkenal karena munculnya gerakan intelektual dalam ranah pemikiran dan budaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement