Kamis 12 Apr 2018 12:45 WIB

Masyarakat UEA tak Sabar Menanti Diskon Ramadhan

Banyak rumah tangga menyiapkan anggaran khusus Ramadhan.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Toko kurma di Abu Dhabi.
Foto: Wikimedia Commons
Toko kurma di Abu Dhabi.

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Masyarakat Uni Emirat Arab (UEA) menantikan potongan harga produk pada Ramadhan setelah merasakan mahalnya komoditas karena pajak pertambahan nilai (PPn) yang mulai diterapkan. Diskon yang diberlakukan pemerintah memberi nafas lega setelah pemberlakukan PPn pada makanan dan minuman bersoda.

Kini harga barang pokok seperti beras dikontrol ketat selama Ramadhan. Kementerian Ekonomi mengatakan diskon 25-50 persen akan berlaku pada 10 ribu produk makanan. Sekitar 600 outlet di seluruh negeri akan berpartisipasi sebelum Ramadhan dimulai.

"Diskon ini akan memberi kesempatan bagi banyak orang untuk membeli apa yang mereka butuhkan pada di Ramadhan, karena begitu banyak yang tidak mampu dibeli sebanyak yang kami butuhkan sejak PPn berlaku," kata seorang ibu tiga anak asal Palestina yang tinggal di Abu Dhabi, Hanan Wehbe (35 tahun) dilansir di The National, Rabu (11/4).

Menurutnya, PPn membuat mereka harus mengurangi pembelian banyak produk dan mencari alternatif yang lebih murah untuk menutupi semua kebutuhan sehari-hari. Wehbe memiliki anggaran sekitar 1.700 dirham per bulan untuk dibelanjakan pada bahan makanan.

"Kami membeli daging dan unggas sekali dalam sebulan, membaginya menjadi porsi yang lebih kecil dan membekukannya selama sebulan penuh," kata dia.

Mereka tidak punya uang lebih banyak sehingga harus memangkas pengeluaran setelah PPn berlaku. Seorang ibu berusia 36 tahun, Salimah Al Yamahi mengatakan Ramadhan juga merupakan bulan yang mahal karena banyak orang harus menghibur teman dan keluarga.

"Diskon pada produk makanan pasti akan membantu karena kami memasak makanan yang berbeda setiap hari," kata Salimah Al Yamahi dari Fujairah.

Menurutnya, Ramadhan membutuhkan anggaran khusus. Ia menghabiskan sekitar 3.500 dirham untuk makanan setiap bulan dan jumlah itu akan berlipat ganda selama Ramadhan.

Direktur perlindungan konsumen di kementerian, Hashim Al Nuaimi mengatakan kementerian telah membuat pengaturan dengan gerai utama dan koperasi di seluruh negeri untuk memastikan barang pokok terjangkau. Dia mengatakan pengecer juga akan menawarkan 'parsel Ramadhan' populer.

Parsel ini berisi komoditas utama selama bulan Ramadhan yang dijual dengan harga miring. Di dalam keranjang akan kurma, kacang, permen, krim, bubuk custard, air mawar dan barang-barang lainnya.

Manajer toko dari sebuah supermarket Al Manama di Fujairah, CK Mugundan mengatakan sebagian besar produk akan didiskon dari akhir April. "Lebih dari 60 persen produk makanan yang kami tawarkan di toko kami akan diskon, termasuk beras, minyak goreng, produk beku," katanya.

Semua barang yang didiskon akan tersedia di toko pada akhir bulan ini untuk memungkinkan orang mempersiapkan Ramadan setelah gajian bulan ini. "Tahun lalu kami menjual lebih dari 300 keranjang Ramadhan dan tahun ini kami mengharapkan jumlah yang sama dan mungkin lebih," kata dia.

Satu keranjang akan disegel dan berisi 20 barang diskon dan akan dikenakan biaya 100 dirham. Ada juga paket parsel yang memungkinkan mereka untuk memilih dari 300 hingga 400 produk diskon. Lebih dari 300 ribu parsel terjual tahun lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement