REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Awal Mei 2018, Presiden Joko Widodo akan membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) terkait Islam wasathiyyah (moderat) di Bogor, Jawa Barat. Pertemuan tersebut bertujuan mempromosikan Islam moderat yang berkembang di Indonesia kepada dunia.
Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban Din Syamsudin mengatakan ada sekitar 100 cendekiawan Muslim dari berbagai dunia akan hadir dalam acara tersebut. Mereka diantaranya, Imam Masjidil Haram Syaikh Saleh bin Abdullah bin Hamid, Imam Masjidil Aqsha Syaikh Muhammad Ahmad Husein dan Mufti Libanon Syaikh Abdulatif Daryan.
"Kegiatan ini merupakan salah satu program UKP untuk mengembangkan dan mempromosikan konsep Islam wasathiyyah dalam kehidupan umat Islam baik skala nasional maupun global di dunia Islam," ujarnya saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (9/4).
Selain itu, akan hadir pula Cendekiawan Muslim Kanada Jamal Badawi, Sekjen Konferensi Muslim Eropa Muhammad Bechari dari Prancis, Sekjen Liga Dunia Islam Muhammad Abdul Karim Al Isa, tokoh ulama Iran Syaikh Ayatullah Ali Taskhiri, Mufti Rusia Syaikh Ravil Ismagiloviich dan Ketua Muslim Jepang Amin K Tokomasu.
Kegiatan ini sekaligus ajang promosi mengenai Islam moderat di Indonesia. "Sistem kenegaraan Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 mencerminkan nilai-nilai Islam yang wasathiyyah," ucapnya.
Salah satu tamu yang juga akan hadir dalam KTT itu adalah tokoh Islam, Syaikh Abdullah bin Bayah, tokoh ulama terkemuka di dunia dan juga Ketua Forum Promosi Perdamaian di Masyarakat Muslim yang berada di Abu Dhabi. Dalam rencananya, Bin Bayah menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada Presiden Joko Widodo atas undangan acara KTT Bogor. Menurut dia, umat Islam Indonesia dapat menjadi contoh bagi umat Islam dunia lainnya.
"Syaikh bin Bayah memberikan apresiasi kepada umat Islam Indonesia yang dikenal selalu menampilkan Islam sebagai agama kasih sayang dan perdamaian," ujarnya.